Kronologi Tim Pencak Silat Malaysia Serang Wasit SEA Games 2025 hingga Terjungkal!

Kronologi Tim Pencak Silat Malaysia Serang Wasit SEA Games 2025 hingga Terjungkal!

Olahraga | inews | Rabu, 17 Desember 2025 - 18:24
share

BANGKOK, iNews.id – Insiden mengejutkan terjadi di SEA Games 2025 ketika salah seorang anggota tim pencak silat Malaysia diduga menyerang wasit dan juri setelah pertarungan sengit pesilat putri, Nor Farah Mazlan (Malaysia) vs Rueanthong Chongtima (Thailand), kelas B (50-55kg putri), Senin (15/12) di Hall 4 Impact Arena. Video kericuhan ini langsung viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat warganet.

Pertarungan berakhir dengan skor imbang 60-60, namun karena Nor Farah dianggap melakukan lebih banyak pelanggaran, juri memutuskan kemenangan untuk Chongtima dari Thailand. Keputusan tersebut membuat tim pencak silat Malaysia murka.

Ketidakpuasan tim Malaysia memuncak menjadi protes keras terhadap wasit dan penyelenggara. Dalam video viral, terlihat seorang ofisial wanita dari tim silat Malaysia terus mendekati petugas pertandingan dan akhirnya menyerang salah satu petugas hingga terjatuh. Kericuhan itu memaksa petugas keamanan dan polisi turun tangan untuk menenangkan situasi.

Tudingan Penilaian Berat Sebelah

Manajer Timnas Pencak Silat Malaysia, Bibi Aishah Golbal Shah, mengklaim kerusuhan itu bermula dari penilaian yang dianggap berat sebelah.

“Insiden Farah disebabkan oleh permainan juri. Sebagian besar orang di aula mengatakan Farah menang, tetapi juri tidak memberikan poin apa pun kepadanya,” ujar Bibi Aishah.

“Jika melihat video pertarungan, jelas juri memihak Thailand dan tidak memberikan poin kepada Farah," tuturnya.

Protes Tidak Bisa Dilakukan

Bibi Aishah menegaskan bahwa timnya tidak sempat melakukan protes resmi karena keributan sudah terjadi lebih dulu.

“Protes seharusnya diajukan 10 menit setelah mengambil formulir protes, tetapi waktu itu habis karena insiden,” jelasnya.

Meski begitu, menurut Bibi Aishah, penilaian di cabang pencak silat SEA Games 2025 menjadi lebih adil pada hari-hari berikutnya.

“Insiden perkelahian itu bukan untuk menyerang juri, tapi hanya memberi peringatan. Hari ini, penilaian tampak lebih baik,” tuturnya.

Topik Menarik