Bologna Tak Berdaya di Final Piala Super Italia, Vincenzo Italiano Akui Napoli Terlalu Tangguh

Bologna Tak Berdaya di Final Piala Super Italia, Vincenzo Italiano Akui Napoli Terlalu Tangguh

Olahraga | inews | Selasa, 23 Desember 2025 - 07:15
share

RIYADH, iNews.id – Bologna kalah di final Piala Super Italia 2025-2026 setelah dikalahkan Napoli 0-2 di King Saud University Stadium, Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/12/2025) dini hari WIB. Hasil ini diakui langsung oleh pelatih Bologna Vincenzo Italiano sebagai konsekuensi dari perbedaan kualitas di lapangan. Italiano menilai Napoli tampil luar biasa dan berada di level yang tidak mampu dijangkau timnya pada laga puncak tersebut.

Final Piala Super Italia ini menjadi penampilan perdana Bologna sepanjang sejarah klub. Rossoblu baru bisa tampil di ajang ini karena format turnamen belum ada saat mereka terakhir kali meraih trofi sebelum musim lalu.

Bologna melangkah ke Piala Super Italia berkat keberhasilan menjuarai Coppa Italia musim lalu, gelar pertama mereka setelah menunggu selama 51 tahun. Pada babak semifinal, Bologna menyingkirkan Inter lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Namun, tantangan di final terbukti terlalu berat. Napoli membuka keunggulan melalui gol David Neres yang mencetak gol indah lewat sepakan melengkung. Gol kedua Napoli lahir dari kesalahan koordinasi saat Bologna membangun serangan dari belakang, melibatkan Federico Ravaglia dan Jhon Lucumi.

“Kami mencoba melakukan segala yang kami bisa malam ini melawan tim yang tampil di atas levelnya, dengan Neres menjalani pertandingan yang luar biasa,” kata Italiano kepada Sport Mediaset.

Italiano mengungkap Bologna sebenarnya memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan. “Ferguson punya kesempatan untuk membuat skor kembali imbang, tetapi setelah kami tertinggal 2-0, semuanya berakhir,” ujar dia.

Italiano tidak ragu memuji performa lawan. “Napoli tampil fantastis, kami sudah memberikan segalanya, tetapi tidak mampu menaikkan level permainan untuk menyamai mereka. Sangat disayangkan, tetapi pertandingan seperti ini membantu tim untuk berkembang,” kata dia.

Menanggapi kesalahan yang berujung gol kedua Napoli, Italiano membela kiper Federico Ravaglia. “Ravaglia melakukan hal-hal hebat di pertandingan sebelumnya. Dia sempat membuat kesalahan, tetapi itu tidak mengubah apa pun,” ujar dia.

Italiano menegaskan dedikasi Ravaglia terhadap klub. “Dia sangat peduli dengan klub ini, rasanya seperti warna Bologna tertato di kulitnya,” kata dia, menepis anggapan kekecewaan berlebihan terhadap sang penjaga gawang.

Kekalahan ini menjadi final kelima yang dijalani Italiano dalam empat tahun terakhir, dengan empat di antaranya berakhir tanpa gelar. Selain satu kemenangan di final Coppa Italia melawan AC Milan, dia juga kalah di dua final Conference League dan satu final Coppa Italia bersama Fiorentina.

Meski demikian, Italiano mengaku tidak menyesal. “Saya tidak punya penyesalan malam ini, karena para pemain sudah memberikan segalanya. Kami memulai dengan pendekatan menyerang, dengan Odgaard menghubungkan lini tengah dan depan, tetapi itu tidak cukup merepotkan pertahanan Napoli,” kata dia.

Italiano menyebut kesalahan terbesar timnya adalah kurang sabar dalam membangun serangan. “Mungkin kesalahan terbesar adalah mencoba memaksakan bola dan kurang bersabar, tetapi kami menghadapi juara bertahan Italia. Kami telah menghormati kompetisi ini,” tutup dia.

Topik Menarik