Subsidi Mobil Hybrid Batal Diberikan Pemerintah, Hyundai Justru Sambut Positif

Subsidi Mobil Hybrid Batal Diberikan Pemerintah, Hyundai Justru Sambut Positif

Otomotif | inews | Rabu, 23 Oktober 2024 - 12:33
share

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memutuskan tidak memberikan subsidi pada mobil hybrid (Hybrid Eleceric Vehcle/HEV). Kebijakan tersebut disambut positif Hyundai. 

Kenapa? Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, selama ini pasar menahan pembelian kerena menunggu insentif. Namun, dengan keputusan pemerintah pasar tidak lagi menahan uang karena harga tidak berubah. 

"Poin saya hanya satu, apapun bentuknya mau mobil listrik atau mobil hybrid termasuk combustion (mesin bensin/diesel) dari dulu sama, kalau memang itu dipikirkan dan pasti akan dijalankan lebih baik diberikan sinyal ke publik atau ke distributor dan APM (agen pemegang merek/produsen), agar distributor, APM dan konsumen dapat mempersiapkan," ujar Frans di Jakarta, Selasa (22/10/2024). 

"Kalau harganya tiba-tiba turun (setelah ada subsidi). Nah, konsumen yang sudah beli (mobil) akan kecewa," katanya.

Frans memandang ketegasan pemerintah yang hingga saat ini belum memberikan insentif untuk mobil hybrid justru mendorong perkembangan kendaraan hybrid. Pasar mobil hybrid jadi lebih mandiri.

Atas dasar itu, Hyundai mantap meluncurkan All New Santa Fe pada Kamis, 24 Oktober 2024. Santa Fe generasi kelima ini akan hadir dalam dua tipe mesin, yaitu hybrid dan bensin konvensional. 

"Sebab itu, kami menghadirkan mobil hybrid (Santa Fe) yang nanti (besok) akan diluncurkan. Hingga akhir tahun ini total kami akan meluncurkan tiga mobil," kata Frans.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tidak ada insentif untuk kendaraan hybrid hingga akhir 2024. Airlangga menilai pasar mobil hybrid sudah tumbuh meski tidak diberikan insentif.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil hybrid secara wholesales (pabrik ke diler) sepanjang Januari-September 2024 secara nasional mencapai 40.702 unit. Angka tersebut meningkat 19,23 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 34.135 unit.

Topik Menarik