Gaikindo Koreksi Target Penjualan Mobil 2025 Jadi Hanya 780.000 Unit, Ini Faktornya
JAKARTA, iNews.id – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akhirnya mengoreksi signifikan target penjualan mobil di Indonesia pada 2025. Setelah melakukan evaluasi terhadap laporan penjualan hingga November 2025, asosiasi memproyeksikan total penjualan tahun ini hanya mencapai 780.000 unit, jauh lebih rendah dari proyeksi awal yang berkisar 900.000 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengungkapkan realisasi penjualan pada 11 bulan terakhir hanya berada di angka 710.000 unit. Kondisi ini menurunkan optimisme pencapaian target penjualan yang sebelumnya sejalan dengan hasil 2024.
“Bila melihat dari capaian November ini sulit mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Di mana pencapaian di bulan November angka yang dihasilkan adalah 710.000 unit, jika diambil 10 persen ya maka ketemulah di angka 780.000,” ujar Jongkie saat dikonfirmasi media, Rabu (17/12/2025).
Menurut Jongkie, penurunan sekitar 10 persen ini cukup mencolok, bila dibandingkan penjualan mobil nasional pada 2024 mencapai 865.000 unit. Situasi tersebut juga membuat Indonesia berpeluang tertinggal dari negara tetangga.
“Tahun ini mungkin kita kalah dari Malaysia,” ucapnya.
Dampak Situasi Global
Penurunan penjualan kendaraan di Indonesia tidak terlepas dari tekanan global. Jongkie menyebut ada dua faktor utama yang menahan laju pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor tahun ini.
Pertama adalah kondisi geopolitik dunia yang memanas, terutama konflik antarnegara yang mempengaruhi kestabilan ekonomi global. Kedua adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Meski Indonesia tidak mengimpor kendaraan dari Amerika Serikat, hubungan antara dua negara besar ini ikut menimbulkan efek domino terhadap pasar otomotif nasional.
“Kita sih untuk Amerika memang produk kendaraannya kita tidak impor, tapi pengaruhnya berada di ekspansi mobil-mobil China,” ucap Jongkie.
China disebut semakin agresif memperluas pasar otomotif ke banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini otomatis menekan kompetisi di dalam negeri serta mempengaruhi stabilitas pasar.
Harapan Gaikindo di 2026
5 Mobil Langka yang Cocok untuk Koleksi
Meski proyeksi tahun ini terbilang berat, Gaikindo berharap kondisi pasar otomotif dapat pulih pada 2026. Target penjualan diharapkan bisa kembali meningkat seiring mulai stabilnya situasi ekonomi global.
“Untuk proyeksi tahun depan kita belum rapat dengan anggota Gaikindo. Jika membaik naik paling tidak 800 sampai 900 unit kalau bisa 1 juta unit. Harapan kita yang terbaik namun kita tidak bisa putuskan sendiri itu semua ada anggota,” ujarnya.
Target tersebut diyakini mampu dicapai apabila industri otomotif nasional mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Kemudian dari sisi produksi, pembiayaan, maupun efektivitas pasar.
Di tengah turunnya penjualan domestik, sektor ekspor justru menunjukkan capaian menggembirakan. Jongkie menyebut total ekspor kendaraan Indonesia sepanjang 2025 diproyeksikan mampu menembus 500.000 unit, menandai capaian positif bagi industri otomotif nasional.
Pemerintah juga telah menetapkan target besar. Pada 2030 Indonesia ditargetkan mampu menembus 1 juta unit ekspor kendaraan ke pasar internasional.
“Sebab itu produsen mobil di Indonesia tidak hanya memproduksi kendaraan khusus untuk pasar domestik tapi juga bisa menjawab kebutuhan pasar di luar negeri. Jadi kita ini tidak hanya jago kandang, hanya memproduksi mobil MPV yang memang di Indonesia digemari,” jelasnya.
Pencapaian ekspor ini menjadi bukti bahwa industri otomotif Indonesia memiliki daya saing yang kuat di kancah global. Selain itu, ekspor diyakini akan menjadi motor pendorong kinerja industri hingga beberapa tahun ke depan.






