Israel Klaim Tewaskan Yahya Sinwar, Biden Desak Gencatan Senjata, Tapi Netanyahu Punya Rencana Lain!

Israel Klaim Tewaskan Yahya Sinwar, Biden Desak Gencatan Senjata, Tapi Netanyahu Punya Rencana Lain!

Berita Utama | pandeglang.inews.id | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 12:10
share

WASHINGTON, iNewsPandeglang.id - Israel mengklaim telah membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam serangan di Rafah, Jalur Gaza, pada Kamis (17/10/2024). Sementara Presiden AS Joe Biden menyerukan gencatan senjata segera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang di Gaza harus dilanjutkan hingga tujuan militer tercapai. 

Biden optimis akan tercapainya gencatan senjata, namun Netanyahu menilai pembunuhan Sinwar adalah langkah awal dari akhir perang, menuntut agar Hamas menyerah dan membebaskan sandera.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan agar perang di Gaza segera dihentikan. Dalam kunjungan ke Berlin untuk bertemu dengan para pemimpin Eropa, Biden menyatakan optimismenya bahwa pembunuhan Sinwar dapat membuka jalan bagi tercapainya gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel di Gaza.

Sementara itu, melansir Al Jazeera, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan bahwa Amerika akan melipatgandakan upaya diplomatik untuk mengakhiri perang. Blinken dijadwalkan mengunjungi Israel dan negara-negara Timur Tengah dalam beberapa hari ke depan untuk berdiskusi tentang langkah selanjutnya setelah kematian Sinwar.

 

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer di Gaza akan tetap berlanjut. Menurut Netanyahu, meskipun tewasnya Sinwar merupakan pencapaian besar, perang ini belum berakhir. Ia mengungkapkan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik adalah jika Hamas meletakkan senjata dan membebaskan seluruh sandera.

"Ini bisa jadi langkah awal menuju akhir, tetapi bukan merupakan penutup dari perang. Kami akan terus berjuang hingga semua tujuan tercapai,” ujar Netanyahu.

Sejauh ini, pihak Hamas belum memberikan komentar resmi terkait klaim pembunuhan Yahya Sinwar. Biasanya, kelompok tersebut segera merilis pernyataan jika ada petinggi yang gugur, sehingga menimbulkan spekulasi di berbagai pihak mengenai kebenaran laporan ini.

Topik Menarik