Festival Tunas Bahasa Ibu 2024, Pelestarian Bahasa dan Sastra Jawa

Festival Tunas Bahasa Ibu 2024, Pelestarian Bahasa dan Sastra Jawa

Nasional | purwokerto.inews.id | Selasa, 19 November 2024 - 17:40
share

YOGYAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 pada Selasa, (16/11), di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Museum Benteng Vredeburg. Acara ini dihadiri oleh 1.200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat dalam rangka mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).

Mengusung tema "Ngundhuh Wohing Basa Jawa" yang berarti ‘memetik buah atas bahasa Jawa’, FTBI 2024 bertujuan untuk memperkuat bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, sebagai alat penguat karakter bangsa, ikatan nasionalisme, serta kesadaran kolektif untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Tema ini diharapkan dapat mendukung pemertahanan, pengembangan, pembinaan, dan pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa revitalisasi bahasa daerah yang digalakkan oleh pemerintah harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan. Program ini memberi manfaat besar untuk pelestarian bahasa daerah melalui berbagai lomba yang melibatkan peserta didik. 

Selain itu, Hafidz juga menekankan pentingnya gerakan Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia, yang bertujuan memperkuat kedaulatan bahasa Indonesia dan mendukung keseimbangan antara bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing untuk menciptakan Indonesia yang unggul dan berkemajuan.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, juga menegaskan pentingnya FTBI sebagai wujud komitmen bersama dalam merawat dan melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa. Menurutnya, bahasa Jawa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang menghidupkan nilai-nilai luhur di Yogyakarta.

"Sebagai salah satu kekayaan budaya. Bahasa Jawa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga identitas budaya dan perekat nilai-nilai luhur yang menghidupkan sudut tanah di Yogyakarta," kata Beny dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).

Beny berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian bahasa Jawa melalui pendidikan, teknologi, dan inovasi.

 

Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) merupakan salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan bahasa-bahasa daerah di seluruh Indonesia. Program ini selalu didukung oleh pemerintah daerah di DIY, yang telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk menjaga dan mengembangkan bahasa, sastra, dan aksara Jawa. Dalam rangka pemeliharaan bahasa, Balai Bahasa Provinsi DIY melaksanakan berbagai program koordinasi antarinstansi, pelatihan, serta lomba-lomba, dengan FTBI sebagai puncaknya.

FTBI 2024 juga melibatkan berbagai lomba, seperti Lomba Maos Aksara Jawa dan Lomba Musikalisasi Gurit, yang telah digelar sebelumnya pada 23-24 Oktober dan 30-31 Oktober 2024. Para pemenang lomba ini berasal dari berbagai sekolah di DIY dan di luar daerah, mencerminkan antusiasme masyarakat dalam mempelajari dan melestarikan bahasa dan sastra Jawa.

Salah satu kegiatan menarik lainnya adalah Kemah Cerkak, yang diadakan pada 21-25 Oktober 2024 untuk para calon penulis cilik SD dan SMP. Peserta dilatih menulis karya sastra cerita pendek berbahasa Jawa, yang kemudian dipublikasikan dalam acara FTBI pada 16 November 2024.

FTBI juga memberikan Penghargaan Bahasa dan Sastra kepada individu dan lembaga yang berperan aktif dalam pelestarian bahasa dan sastra daerah. Penerima penghargaan tahun ini antara lain Djaka Lodhang (media massa pengapresiasi bahasa dan sastra Jawa terbaik) dan Suhindriyo (pegiat sastra Jawa terbaik), serta beberapa lembaga dan sekolah yang berkontribusi dalam pelestarian bahasa Jawa.

Sebagai bagian dari apresiasi, Balai Bahasa Provinsi DIY juga memberikan penghargaan kepada berbagai lembaga yang berkontribusi dalam pengembangan bahasa dan sastra, serta lembaga yang telah menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik di ruang publik. Lembaga-lembaga yang mendapat apresiasi ini antara lain Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.

FTBI 2024 merupakan bukti nyata upaya untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa serta sastra daerah, khususnya bahasa Jawa, sebagai bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.

Topik Menarik