Tamara Tyasmara Kehilangan Anak, 2024 Jadi Tahun Terberat
JAKARTA - Tahun 2024 menjadi masa penuh duka bagi Tamara Tyasmara. Ia harus kehilangan anak semata wayangnya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau yang akrab disapa Dante, dengan cara yang tragis.
Di awal tahun, Tamara harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan Dante, disusul proses persidangan panjang untuk mencari keadilan atas perbuatan mantan kekasihnya yang merenggut nyawa putranya.
Tamara mengungkapkan rasa hancur karena tahun ini ia harus merayakan ulang tahun Dante di makam, berbeda dengan perayaan ceria yang biasanya digelar di rumah atau sekolah bersama teman-temannya. Meskipun mencoba untuk ikhlas, sebagai seorang ibu, menerima kenyataan pahit ini adalah perjuangan berat.
"(Tahun ini) pasti berat. Tapi mau dikuat-kuatin," ujar Tamara Tyasmara saat berziarah ke makam Dante di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Tamara mengaku sempat ragu untuk datang ke makam pada hari ulang tahun putranya. Namun, ia berusaha menguatkan hati untuk memperingati hari spesial itu dengan berdoa bersama anak-anak panti asuhan dan teman-teman sekolah Dante.
"Tadi mau ke sini, kayak masih ragu-ragu. Tapi kan ya takut nantinya pada nungguin, jadi ya udah deh aku tetap ke sini," ujarnya.
Sejak kepergian Dante, Tamara mengaku hari-harinya terasa sangat berat. Ia terus berusaha belajar mengikhlaskan meski proses itu tak mudah.
"Ya lagi belajar ikhlas lah. Karena kan ikhlas itu nggak gampang. Kayak di mulut bilang ikhlas, tapi di hati pasti belum," kata Tamara dengan nada lirih.
Dante meninggal dunia pada 21 Januari 2024 di sebuah kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia dibunuh oleh Yudha Arfandi, kekasih Tamara saat itu, dengan cara ditenggelamkan di dalam kolam renang.
Yudha Arfandi kini berstatus terdakwa dan telah divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada sidang 4 November lalu. Meski demikian, Yudha mengajukan banding atas vonis tersebut, dan hingga kini hasil banding itu belum diputuskan oleh pengadilan.
Kepergian Dante meninggalkan luka mendalam di hati Tamara, namun ia bertekad untuk terus melangkah meski kesedihan masih menyelimuti hidupnya.