Kontroversi Ryu Kintaro dan Viral Nasihat Hidup Sebagai Perintis
JAKARTA - Nama Ryu Kintaro kembali ramai diperbincangkan di media sosial Indonesia pada pertengahan 2025 setelah sebuah video yang menampilkan dirinya berbicara tentang serunya hidup sebagai perintis menjadi viral.
Dalam cuplikan video itu, Ryu mengatakan bahwa “yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis”, karena tidak ada arahan atau jaminan hasil, dan justru hal itu menjadi tantangan menarik.
Video tersebut dengan cepat tersebar luas di platform seperti Instagram, TikTok, dan X, kemudian memicu diskusi sengit di kalangan warganet. Banyak yang mengagumi semangat dan pola pikirnya yang terdengar dewasa untuk seseorang seusianya, terutama karena Ryu tampil dengan percaya diri saat menyampaikan pendapatnya tentang wirausaha.
Namun, viralnya video ini juga menimbulkan reaksi negatif. Sebagian netizen mengkritik pernyataannya karena Ryu diketahui lahir dalam keluarga yang sangat berkecukupan; ayahnya, Christopher Sebastian, adalah pendiri dan CEO dari Makko Group, sebuah konglomerat bisnis besar di Indonesia. Karena itu, banyak yang mempertanyakan apakah Ryu benar-benar bisa disebut seorang perintis atau lebih tepat disebut sebagai pewaris yang mendapatkan dukungan fasilitas sedari awal.
Pro dan kontra terhadap pernyataan Ryu berkembang menjadi diskusi yang lebih luas di media sosial. Ada yang berpendapat bahwa video itu memberi inspirasi tentang semangat berwirausaha, sementara lainnya merasa konteksnya kurang relevan untuk masyarakat umum karena latar belakang ekonomi yang berbeda. Banyak komentar netizen menekankan bahwa perjuangan merintis usaha bagi kalangan biasa dan melihatnya sebagai “seru” sangat berbeda secara pengalaman.
Kegaduhan di dunia maya bahkan berdampak lebih jauh, dengan sejumlah laporan menyebut bahwa Ryu sempat mempertimbangkan untuk berhenti membuat konten akibat tekanan dan hujatan di media sosial. Diskusi tentang statusnya sebagai perintis vs pewaris juga membuka perdebatan lebih luas tentang privilege, definisi kewirausahaan, dan bagaimana figur publik muda seharusnya menyampaikan pesan motivasi.

