Perayaan Imlek Selalu Identik Turun Hujan, Benarkah Pertanda Keberuntungan?

Perayaan Imlek Selalu Identik Turun Hujan, Benarkah Pertanda Keberuntungan?

Terkini | semarang.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 13:37
share

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Perayaan Imlek identic selalu turun hujan, benarkan ini pertanda keberuntungan? Pertanyaan ini selalu muncul seiring datangnya Tahun Baru Imlek.

Setiap tahun, perayaan imlek disambut suka cita oleh warga Tionghoa. Beragam cara dilakukan untuk memeriahkannya di antaranya pertunjukan barongsai hingga pemberian angpao.

Namun, saat perayaan tersebut selalu diidentikan dengan turunnya hujan. Berikut penjelasan mengenai alasan turun hujan saat Tahun Baru Imlek yang dilansir dari berbagai sumber:

Pada tahun 2025, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 29 Januari, kegiatan ini berlangsung selama sekitar 15 hari. Hujan di saat perayaan Imlek disebut sebut akan datang rezeki yang berlimpah dan akan mendatangkan banyaknya keberuntungan di tahun yang mendatang.

Banyak juga budaya dan agama yang menganggap hujan sebagai simbol pembaruan, kesuburan dan kemakmuran. Sedangkan dalam budaya China, hujan melambangkan kesuburan dan awal yang baru, seperti dilansir dari media Chi.nese.

 

Hujan juga dianggap membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek, karena hujan dapat menghapus masa lalu dan mendatangkan masa baru.

Jika dilihat dari penjelasan ilmiahnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut hari raya imlek memang selalu jatuh antara bulan Januari dan Februari. Di saat itu sedang bertepatan dengan meningkatnya curah hujan. 

BMKG juga melaporkan bahwa sebanyak 80 wilayah Indonesia berdasarkan Zona Musim, sudah memasuki musim hujan. Inilah mengapa hari raya Imlek dikatakan identik dengan turunnya hujan.

“Sudah 80 persen dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim hujan. Sisanya masih mengalami musim kemarau. Saat ini tidak ada daerah yang mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.
 

Topik Menarik