Kubur Dolar AS di Kazan, KTT BRICS Dilirik 30 Negara

Kubur Dolar AS di Kazan, KTT BRICS Dilirik 30 Negara

Terkini | sindonews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 10:34
share

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, ada 30 negara yang telah menyatakan berminat untuk bekerja sama dengan kelompok BRICS. Disebutkan juga bahwa KTT BRICS minggu depan, bakal mempertimbangkan opsi perluasan BRICS.

"Pintunya terbuka, kami tidak melarang siapa pun," kata Putin kepada wartawan dari negara-negara BRICS seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: KTT BRICS Terancam! Saat Pejabat Tinggi Ekonomi Dunia Menjauh dari Moskow

Beberapa inisiatif yang sebelumnya telah diuraikan menjelang KTT BRICS, disebutkan Rusia bakal mendorong sistem pembayaran lintas batas bersama atau BRICS pay dan pembentukan perusahaan reasuransi.

Putin mengatakan, bahwa anggota kelompok BRICS sedang mengerjakan sistem pesan keuangan seperti SWIFT yang kebal terhadap sanksi Barat dan penggunaan mata uang digital nasional dalam membiayai proyek investasi dengan potensi pertumbuhan tinggi di dalam dan di luar BRICS.

Ditekankan, bahwa inisiatif keuangan Rusia untuk KTT menyiratkan penggunaan mata uang nasional yang ekstensif, sementara pembicaraan tentang menciptakan mata uang BRICS masih "prematur".

Putin menyerukan New Development Bank -satu-satunya lembaga pembangunan multilateral BRICS yang berfungsi- untuk berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur di seluruh negara-negara di Global South.

"Sebagai lembaga pembangunan, bank sudah berfungsi sebagai alternatif untuk banyak mekanisme keuangan Barat, dan kami secara alami akan terus mengembangkannya," kata Putin.

Tidak ketinggalan, pemimpin Rusia ini meminta lebih banyak investasi di e-commerce dan Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Baca Juga: KTT BRICS Rusia Siap Terima 10 Anggota Baru, 2 Tetangga Indonesia

Selain itu Putin juga berusaha untuk mempromosikan megaproyek transportasi baru Rusia seperti Rute Laut Arktik dan koridor Utara-ke-Selatan, yang menghubungkan Rusia ke Teluk dan Samudra Hindia melalui Laut Kaspia dan Iran.

"Ini adalah kunci untuk meningkatkan transportasi barang antara benua Eurasia dan Afrika," katanya.

Topik Menarik