Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun

Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun

Terkini | sindonews | Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:06
share

Empat bank yang masuk dalam kapitalisasi besar alias big caps berhasil menutup periode Januari-September 2024 dengan kinerja yang cemerlang dan solid. Laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang tertinggi dengan Rp45,36 triliun di kuartal III 2024 atau tumbuh 2,9 persen dibandingkan tahun lalu yaitu Rp44,21 triliun.

Disusul bank BUMN lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencatatkan laba Rp42 triliun di kuartal III 2024. Angka ini tumbuh 7,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp39,1 triliun.

Sementara, bank swasta terbesar di RI yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih mencapai Rp41,1 triliun dengan tumbuh 12,8 persen. Kenaikan ini ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Terakhir ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang mencatatkan laba bersih pada akhir September 2024 tercatat sebesar Rp16,3 triliun, atau tumbuh 3,43 persen yoy dibandingkan Rp15,89 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berikut rincian daftar kinerja bank paling moncer di sepanjang kuartal III 2024;

BRI

Mengutip laporan kinerja BRI hingga akhir kuartal III 2024, Rabu (30/10/2024), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa dengan fokus memperkuat fundamental kinerja, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun.

Dalam paparannya, Sunarso menyampaikan bahwa ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan adalah hasil dari fundamental bisnis yang kuat. Baca Juga: Kinerja Mentereng BRI di Kuartal III 2024, Cetak Laba Rp45,36 Triliun

"Capaian tersebut tidak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar," ungkap Sunarso.

Dari sisi intermediasi, hingga akhir September 2024 BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy).

Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70 persen diantaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh positif tersebut juga membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi sebesar Rp1.961,92 triliun.

Mandiri

Berkat mendorong ekonomi nasional, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit Rp1.590 triliun di Kuartal III 2024.Realisasi kredit tersebut turut diikuti oleh pencapaian laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp 42 triliun di kuartal III 2024, tumbuh 7,56 persen secara YoY. Pencapaian tersebut juga ditopang oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis pada perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan.

Tercatat, di kuartal III 2024 realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp1.590 triliun. Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri. Baca Juga:Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp42 Triliun di Kuartal III-2024

Capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.

Terbukti, hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4 persen secara YoY menjadi Rp 581 triliun di akhir kuartal III 2024.

Tidak hanya itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga ikut didorong oleh segmen mikro produktif dan SME yang masing-masing tumbuh 13,04 persen dan 13,7 persen secara tahunan di akhir September 2024.

“Bank Mandiri konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat dan Perekonomian Indonesia,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Fungsi intermediasi tersebut diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 14,9 persen secara YoY menjadi Rp 1.667,5 triliun di kuartal III 2024.

Peningkatan DPK tersebut antara lain ditopang oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8 persen YoY menjadi Rp 596 triliun dan tabungan yang melesat 12,6 persen YoY menjadi Rp 635 triliun.

BCA

Bank swasta terbesar RI yaitu BCA membukukan laba bersih sebesar Rp41,1 triliun, tumbuh 12,8 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp36,4 triliun.

Perolehan laba juga berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp61,1 triliun, naik 9,5 persen yoy dari setahun sebelumnya Rp55,8 triliun. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja pada kuartal III 2024 sejalan dengan penyaluran kredit yang senilai Rp877 triliun atau tumbuh 14,5 persen YoY.

"Kinerja tersebut ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan. Peningkatan kredit hingga September 2024 merefleksikan komitmen BCA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Jahja dalam paparan kinerja keuangan kuartal III 2024 pada Rabu (23/10/2024).

Jahja menambahkan pembiayaan perseroan per September 2024 ditopang oleh kredit korporasi dengan segmen pertumbuhan tertinggi, sebesar 15,9 persen YoY menjadi Rp395,9 triliun.

BNI

BNI membukukan laba bersih senilai Rp16,3 triliun hingga kuartal III 2024 berkat pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik.

"Kinerja solid BNI pada kuartal III 2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (25/10/2024).

BNI mencatatkan pemulihan kinerja terutama pada kuartal III-2024. Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III 2024 mencapai Rp8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp8,9 triliun.

Penyaluran kredit naik 9,5 persen yoy menjadi Rp735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah. Kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun BUMN serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar.

Topik Menarik