Pangeran Harry dan Meghan Markle Alami Hambatan Beli Rumah di Portugal
JAKARTA - Rencana Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk liburan mewah usai membeli rumah di Portugal menemui hambatan yang tak terduga.
Dikutip marca, investasi mereka senilai 4,7 juta USD atau sekira Rp74 miliar untuk sebuah vila di CostaTerra Golf and Ocean Club masih belum tuntas, sehingga rumah tersebut belum bisa digunakan segera.
Proyek CostaTerra, yang terletak 81 mil di selatan Lisbon ini merupakan resor seluas 722 hektare yang dijadwalkan akan memiliki sekitar 300 hunian.
Duke dan Duchess of Sussex dilaporkan membeli salah satu rumah ini sebagai tempat liburan daripada tempat tinggal permanen. Namun, kemajuan pembangunan vila mereka lebih lambat dari yang diantisipasi.
"Vila di Portugal lebih merupakan investasi daripada apa pun dan pembangunannya bahkan belum selesai," kata seorang sumber kepada Express.
"Rumah itu tidak dibeli sebagai rumah baru, tetapi lebih sebagai tempat liburan dan tempat mereka dapat menyimpan uang untuk melindungi aset mereka," tuturnya.
Fikri: Seni Budaya Harus Berinovasi
Keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk berinvestasi di Portugal telah memicu spekulasi tentang rencana masa depan mereka.
Meski saat ini mereka tidak berniat meninggalkan tempat tinggal utama mereka di California, beberapa laporan menunjukkan bahwa Sussex mungkin mempertimbangkan untuk pindah ke Eropa.
Mantan ajudan istana Grant Harrold yakin pembelian itu dapat menunjukkan keinginan untuk berhubungan kembali dengan keluarga kerajaan.
"Tinggal di Amerika Serikat mungkin tidak sesuai harapan mereka dan keputusan ini dapat mengisyaratkan bahwa mereka akan kembali ke Inggris," kata Harrold kepada New York Post.
Dia mencatat bahwa kedekatan Portugal dengan Inggris akan memudahkan Harry untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.
Terlepas dari spekulasi ini, tampaknya tidak mungkin Harry dan Meghan akan mengikuti jejak sahabat karib Ellen DeGeneres dan Portia de Rossi, yang baru-baru ini pindah ke Eropa.
Untuk saat ini, vila Portugis mereka yang belum rampung masih menjadi investasi besar yang menunggu penyelesaian.