Kapal Rusia Tenggelam akibat 3 Ledakan di Mediterania, Pemiliknya Sebut Ulah Teroris
Sebuah kapal kargo Rusia tenggelam akibat diguncang tiga ledakan di Laut Mediterania pada Senin lalu. Menurut perusahaan pemilik kapal tersebut, insiden itu akibat ulah teroris.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa kapal kargo Ursa Major, yang dibangun pada tahun 2009, tenggelam setelah ledakan menghancurkan ruang mesinnya dan dua dari 16 awaknya hilang.
Kantor berita RIA mengutip Oboronlogistika, pemilik utama kapal dan sebuah perusahaan bagian dari operasi konstruksi militer Kementerian Pertahanan Rusia, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa kapal tersebut telah menjadi sasaran aksi teroris.
Oboronlogistika mengatakan bahwa 14 awak kapal yang selamat melaporkan bahwa tiga ledakan berturut-turut mengguncang sisi kanan kapal pada pukul 13.50 siang waktu Moskow di bagian belakang kapal pada 23 Desember.
Kapal kemudian mulai miring tajam karena jelas-jelas kemasukan air, menurut pernyataan Oboronlogistika yang dilansir Reuters, Kamis (26/12/2024). Perusahaan menegaskan kapal tersebut tidak kelebihan muatan.
Kapal tersebut membawa dua derek pelabuhan raksasa di deknya beserta ember pemuatannya, dua penutup palka berat untuk kapal pemecah es, 129 kontainer kosong, dan satu kontainer berukuran 20 kaki dengan peralatan atap.
Oboronlogistika mengatakan bahwa kapal itu sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan timur jauh Rusia, Vladivostok.
Oboronlogistika dan SK-Yug, sebuah perusahaan yang terdaftar LSEG sebagai bagian dari grup dan pemilik serta operator langsung kapal, menolak berkomentar tentang tenggelamnya kapal tersebut pada saat itu.
Kedua entitas tersebut dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2022 karena hubungan mereka dengan militer Rusia, seperti halnya Ursa Major itu sendiri.
Layanan Penyelamatan Maritim Spanyol mengatakan telah menerima sinyal marabahaya dari Ursa Major pada hari Senin ketika kapal itu berada sekitar 57 mil (92 km) di lepas pantai Almeira.
Dua kapal dan sebuah helikopter telah dikirim ke tempat kejadian dan 14 awak kapal yang selamat dibawa ke pelabuhan Cartagena, Spanyol.
Data pelacakan kapal LSEG menunjukkan kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Rusia St Petersburg pada 11 Desember dan terakhir terlihat mengirimkan sinyal pada pukul 22.04 GMT pada hari Senin antara Aljazair dan Spanyol tempat kapal itu tenggelam.
Saat meninggalkan St Petersburg, kapal tersebut mengindikasikan bahwa pelabuhan berikutnya yang akan disinggahinya adalah pelabuhan Rusia Vladivostok, bukan pelabuhan Suriah Tartous yang pernah disinggahinya sebelumnya.