Pengadilan Buka Dokumen Epstein: Pangeran Andrew Dituduh Lakukan Pelecehan, Meraba Bagian Sensitif Wanita

Pengadilan Buka Dokumen Epstein: Pangeran Andrew Dituduh Lakukan Pelecehan, Meraba Bagian Sensitif Wanita

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 7 Januari 2025 - 23:00
share

JAKARTA - Seorang wanita yang yang diidentifikasi sebagai Jane Doe #3 mengatakan bahwa dirinya adalah korban dari pelaku kejahatan seks, di mana Pangeran Andrew meraba payudaranya di rumah Epstein di New York City pada 2001. Hal ini berdasarkan berkas pengadilan yang dibuka pada pekan lalu.

Berkas-berkas tersebut berasal dari gugatan hukum 2015 yang diajukan oleh Virginia Giuffre yang melibatkan pemodal yang dipermalukan itu, yang meninggal karena bunuh diri saat menunggu persidangan atas tuduhan konspirasi federal dan perdagangan seks, terhadap kaki tangannya Ghislaine Maxwell, dan kasus-kasus terkait lainnya.

Dikutip People, dokumen tersebut menyertakan pernyataan dari penuduh Epstein, Johanna Sjoberg, yang mengatakan Pangeran Andrew meletakkan tangannya di dada Virginia saat berpose untuk foto bersama Giuffre, Epstein, Maxwell, dan boneka yang menyerupai Andrew. namun, Andrew telah berulang kali membantah melakukan hal itu.

"Mereka menyuruh kami naik ke sofa, jadi Andrew dan Virginia duduk di sofa," kata Sjoberg selama pernyataannya.

"Mereka meletakkan boneka itu di pangkuannya. Lalu saya duduk di pangkuan Andrew, dan saya yakin itu atas kemauan saya sendiri, lalu mereka mengambil tangan boneka itu dan meletakkannya di dada Virginia, lalu Andrew meletakkan tangannya di dada saya," tuturnya.

Ditanya apakah gerakan Andrew melakukannya dengan cara "bercanda", Sjoberg menjawab "ya."

Sebuah mosi yang diajukan dalam kasus tersebut pada 2014, atas nama seorang korban dugaan Epstein yang diidentifikasi hanya sebagai Jane Doe #3, mengklaim bahwa Jane Doe #3 dipaksa melakukan hubungan seksual dengan [Pangeran Andrew] saat ia masih di bawah umur di tiga lokasi geografis yang berbeda.

Dokumen tersebut menyatakan, Pangeran Andrew tidak pernah bermaksud untuk mencemarkan nama baik Giuffre, dan ia menerima bahwa Giuffre telah menderita sebagai korban pelecehan yang sudah mapan maupun sebagai akibat dari serangan publik yang tidak adil.

"Telah diketahui bahwa Jeffrey Epstein telah memperdagangkan banyak gadis muda selama bertahun-tahun. Pangeran Andrew menyesali hubungannya dengan Epstein, dan memuji keberanian Ibu Giuffre dan para penyintas lainnya dalam membela diri mereka sendiri dan orang lain. Ia berjanji untuk menunjukkan penyesalannya atas hubungannya dengan Epstein dengan mendukung perlawanan terhadap kejahatan perdagangan seks, dan dengan mendukung para korbannya," kata mosi itu.

Orang lain yang disebutkan dalam dokumen tersebut adalah mantan Profesor Hukum Harvard Alan Dershowitz. Mosi yang diajukan atas nama Jane Doe #3 mengklaim "Epstein memaksa Jane Doe #3 yang saat itu masih di bawah umur untuk melakukan hubungan seksual dengan mantan Profesor Hukum Harvard Alan Dershowitz, seorang teman dekat Epstein dan pengacara pembela pidana yang terkenal.

"Selain menjadi peserta dalam pelecehan Jane Doe #3 dan anak di bawah umur lainnya, Dershowitz adalah saksi mata pelecehan seksual terhadap banyak anak di bawah umur lainnya oleh Epstein dan beberapa rekan konspirator Epstein," ujar pernyataan itu.

Setelah dokumen dirilis, Dershowitz mengeluarkan pernyataan bahwa dokumen tersebut membuktikan ketidakbersalahan dirinya. "Wanita yang awalnya menuduh saya kemudian menyatakan bahwa dia mungkin telah salah mengidentifikasi saya dan dia menarik gugatan hukumnya terhadap saya. Saya berharap semua dokumen tersebut dirilis seperti yang selalu saya desak," katanya.

Usulan mengenai Jane Doe #3 juga menyebutkan Jean Luc Brunel, seorang agen model Prancis yang kini telah meninggal yang digambarkan sebagai orang lain dalam lingkaran pertemanan dekat Epstein, dalam dokumen tersebut, diduga membawa gadis-gadis muda (berusia hingga dua belas tahun) ke Amerika Serikat untuk tujuan seksual dan menjual mereka kepada teman-temannya, terutama Epstein.

Topik Menarik