Hanung Bramantyo Kembali ke Panggung Teater dengan Drama Musikal Sinematik City of Love

Hanung Bramantyo Kembali ke Panggung Teater dengan Drama Musikal Sinematik City of Love

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 17 Januari 2025 - 23:00
share

Hanung Bramantyo, sutradara kenamaan Indonesia, akhirnya kembali ke panggung teater dengan menyutradarai drama musikal sinematik bertajuk City of Love.

Karya terbaru ini menjadi momen spesial bagi Hanung Bramantyo yang menggabungkan keindahan seni teater dan sinematografi, menawarkan pengalaman menonton yang memukau sekaligus emosional.

Hanung menyebut proyek ini sebagai langkah besar dalam kariernya karena mengusung konsep musikal sinematik yang inovatif. Ia merasa bangga dan bersyukur dipercaya oleh Warisan Budaya Indonesia Foundation untuk menggarap karya ini.

“Iya, comeback (panggung teater), kayak pulang ke rumah sendiri. Suatu kebanggaan buat saya, seperti pulang kembali ke rumah," kata Hanung di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).

Sutradara 49 tahun ini juga menyatakan mimpi besarnya untuk kembali menghidupkan dunia teater. Ia melihat antusiasme dari rekan-rekan perfilman untuk mengangkat kembali seni panggung, terutama drama musikal.

"Makanya saya diajak begini, saya akan all out, karena dunia panggung harus diselamatkan. Panggung harus dihidupkan," jelasnya.

City of Love mengisahkan sejarah Indonesia di era 1930-an yang dipadukan dengan perjalanan cinta. Tema ini sesuai dengan visi Warisan Budaya Indonesia Foundation dalam melestarikan budaya.

Hanung ingin menunjukkan bahwa sejarah bisa dikemas dengan menarik tanpa kehilangan esensinya. "Kisah ini mengambil latar era tahun 1930 tapi kita create se-modern mungkin. Tidak selamanya sejarah itu membosankan," ujarnya.

"Kadang sejarah itu dinarasikan dengan berat, penuh perjuangan, perang, berdarah-darah. Kita lupa pelaku sejarah itu juga manusia, punya cinta, punya perasaan," lanjutnya.

Untuk mewujudkan visi ini, suami Zaskia Adya Mecca ini menggandeng sejumlah nama besar di bidang seni. Agus Noor dipercaya sebagai penulis naskah, Tohpati sebagai penata musik, serta Titien Wattimena dan Taba Sanchabachtiar untuk pengaturan artistik panggung.

Deretan pemeran juga memadukan talenta muda dan aktor senior. Termasuk Devano (Sandya) dan Maisha Kanna (Kala), musisi kenamaan Marcell Siahaan (Badai) dan Andien, serta aktor kawakan seperti Widyawati, Niniek L. Karim, Lukman Sardi, dan Aming.

Topik Menarik