Hamas Siap Bebaskan Tawanan Pertama Berdasar Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Hamas diperkirakan akan membebaskan tawanan pertama berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza pada hari Minggu (19/1/2025).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat (17/1/2025) menurut Reuters.
Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pemboman Israel di daerah kantong yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang sangat padat penduduknya.
Genosida oleh Israel menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, dan menggusur sebagian besar penduduk daerah kantong kecil itu.
Kabinet Israel akan bertemu memberikan persetujuan akhir atas kesepakatan tersebut, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat, menyusul kekhawatiran kesepakatan tersebut mungkin tertunda.
Di Gaza sendiri, pesawat tempur Israel terus melakukan serangan gencar, dan Dinas Darurat Sipil mengatakan 101 warga Palestina, termasuk 58 wanita dan anak-anak, telah tewas sejak kesepakatan tersebut diumumkan.
Dengan adanya perpecahan yang sudah berlangsung lama di antara para menteri, Israel menunda pertemuan yang seharusnya diadakan kemarin ketika kabinet diharapkan memberikan suara pada pakta tersebut, dan menyalahkan Hamas atas penundaan tersebut.
Hamas mengatakan mereka berkomitmen pada kesepakatan tersebut.
Namun pada dini hari tadi, kantor Netanyahu mengatakan persetujuan sudah dekat dan kabinet keamanan terbatas akan bertemu pada Jumat sebelum rapat kabinet penuh untuk meratifikasi kesepakatan yang akan diadakan kemudian.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diberitahu oleh tim negosiasi bahwa kesepakatan telah dicapai pada kesepakatan untuk membebaskan para sandera," papar kantornya.