Rupiah Sepekan Jeblok 1 Persen Imbas Sentimen Global
Nilai tukar rupiah selama sepekan perdagangan pada periode 13-17 Januari 2025 melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Mengutip data Bloomberg, Sabtu (18/1/2025), rupiah spot pekan ini ditutup melemah 1,17 persen pada level Rp16.380 per USD dari sebelumnya Rp16.190 di awal pekan.
Sementara, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), dalam sepekan rupiah ditutup turun 1,10 persen pada level Rp16.373 per USD. Pada perdagangan Jumat (17/1), rupiah tercatat ditutup melemah tipis 0,02 persen.
Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 14-15 Januari 2025, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang tinggi, didukung oleh kebijakan stabilisasi. "Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Januari 2025 (hingga 14 Januari 2025) hanya melemah sebesar 1,00 persen (ptp) dari level nilai tukar akhir 2024," kata Perry.
Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun menurutnya relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti rupee India, peso Filipina, dan baht Thailand yang masing-masing melemah sebesar 1,20 persen; 1,33 persen; dan 1,92 persen.
Perry memperkirakan nilai tukar rupiah stabil didukung komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
"Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," janji Perry.
Sementara itu, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi pada risetnya menilai pelemahan rupiah juga berkaitan dengan terpilihnya kembali Donald Trump. Para analis memperkirakan kebijakan Trump akan mendorong pertumbuhan serta meningkatkan tekanan harga.
"Fed akan sangat berhati-hati untuk melanjutkan pemotongan suku bunga hingga ada kepastian mutlak bahwa inflasi akan kembali turun," tulis Ibrahim. Dia memperkirakan rupiah ke depan akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah di rentang Rp16.360-Rp16.430 per USD.