Pangeran William Kawal George Jadi Raja, Pewaris Takhta dari Wales
JAKARTA - Pangeran William secara luas dianggap sebagai anggota kerajaan yang berpikiran maju. Dia tengah membuka jalan modern bagi monarki, termasuk memikirkan masa depan putra sulungnya, Pangeran George.
Salah satunya, William diharapkan menjunjung tinggi salah satu tradisi tertua kerajaan dengan gelar "Pangeran Wales" pada George. Keputusan ini mencerminkan keseimbangan antara modernisasi dan penghormatan terhadap warisan kerajaan.
Dikutip Marca, gelar "Pangeran Wales" merupakan salah satu gelar terpenting dalam monarki Inggris, yang secara tradisional diberikan kepada pewaris takhta. Meskipun tidak secara otomatis diwariskan, gelar ini biasanya diberikan oleh raja yang berkuasa.
Tradisi ini berlanjut pada 2022 ketika Raja Charles III segera menganugerahkan gelar tersebut kepada William setelah naik takhta. Charles sebelumnya telah memegang gelar tersebut selama 64 tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memperkuat pentingnya gelar tersebut dalam protokol kerajaan. Menurut pakar kerajaan Huw Thomas, sangat tidak mungkin William akan menyimpang dari adat ini saat dia menjadi Raja.
"Kerajaan dibangun atas tradisi. Meski bukan gelar yang diwariskan, tradisi yang berlaku adalah raja memberikan gelar Pangeran Wales kepada putranya," jelas Thomas kepada The Sun.
"Anda akan terkejut jika di masa mendatang William berpikir, sekarang saya akan membuang gelar ini," tuturnya lagi.
Kepatuhan terhadap tradisi ini akan mencerminkan pendekatan Charles sendiri, karena dia hampir tidak menunggu 24 jam sebelum menganugerahkan gelar tersebut kepada William. Hal ini menggarisbawahi hubungan abadi kerajaan dengan praktik historisnya, bahkan di era perubahan.
Tradisi yang Ditata Ulang untuk Zaman ModernMeski gelar Pangeran Wales memiliki makna historis yang sangat besar, William telah menunjukkan niatnya untuk mendefinisikan ulang perannya. Saat dia memangku gelar tersebut, ia menolak untuk mengadakan upacara penobatan besar, yang melanggar tradisi yang ditetapkan selama masa jabatan Charles.
Sebaliknya, Istana Kensington mengumumkan bahwa kemegahan dan kemewahan seperti itu "tidak akan terjadi," yang mencerminkan visi William untuk monarki yang mengutamakan substansi daripada tontonan.
Bagi Pangeran George, mewarisi gelar tersebut akan menandai langkah penting dalam perjalanannya sebagai calon raja. Namun, William dan Kate telah menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk memberi George pendidikan yang membumi.
Pendekatan mereka dalam mengasuh anak memadukan tugas kerajaan dengan upaya untuk memberi anak-anak mereka kehidupan senormal mungkin, secara bertahap mempersiapkan George untuk perannya di masa depan.
Seiring Pangeran William terus memodernisasi citra keluarga kerajaan, keputusannya untuk mewariskan gelar Pangeran Wales kepada George akan menegaskan kembali hubungan monarki dengan akarnya. Pada saat yang sama, kepemimpinan William menunjukkan bahwa ia akan menyesuaikan peran tersebut untuk mencerminkan nilai-nilai dan harapan kontemporer.
Sementara, masa depan monarki masih belum pasti di dunia yang berubah dengan cepat, pendekatan William dan Kate menyeimbangkan rasa hormat terhadap tradisi dengan visi untuk kemajuan, memastikan bahwa masa depan George sebagai Pangeran Wales akan bermakna dan relevan.