Laporan Bung Towel ke Polisi: Ngaku Diancam Disiram Air Keras, Anak Mau Diculik

Laporan Bung Towel ke Polisi: Ngaku Diancam Disiram Air Keras, Anak Mau Diculik

Terkini | sindonews | Minggu, 19 Januari 2025 - 17:09
share

Polda Metro Jaya telah menerima laporan polisi (LP) dari pengamat sepak bola, Tommy Welly atau Bung Towel. Laporan tersebut terkait dengan dugaan doxing yang dialaminya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 17 Januari 2025.

"Pelaku dalam lidik," kata Ade Ary dalam keterangannya Minggu (19/1/2025).

Ade Ary menjelaskan, dugaan doxing yang dialami Bung Towel terjadi pada tanggal 17 Desember 2024 silam. Diduga, Bung Towel mendapat doxing berupa penyebaran data pribadi, pencemaran nama baik dan pengancaman. "Yang mana terdapat ancaman bahwa korban akan disiram air keras, anak akan diculik yang ditujukan kepada korban oleh beberapa akun Instagram diduga milik pelaku," katanya.

"Di mana postingan tersebut membuat korban merasa tidak nyaman. Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan dan diancam," katanya.

Adapun Bung Towel melaporkan pelaku dengan Pasal 45 ayat (4) Jo Pasal 27 A Dan atau Pasal 65 Jo Pasal 67 Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.

Sebelumnya, pengamat sepak bola, Tommy Welly atau dikenal Bung Towel mendatangi SPKT Polda Metro Jaya pada Jumat (17/1/2025). Dia datang untuk melapor ke polisi pasca dia dan anaknya menjadi korban dugaan penyebaran data pribadi atau doxing dan pencemaran nama baik.

"Saya lakukan (buat laporan) karena penyerangan terhadap saya sudah menyerempet atau sudah mengenai putra dan putri saya. Data pribadinya juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan," ujar Bung Towel pada wartawan, Jumat (17/1/2025).

Menurutnya, peristiwa doxing yang dialaminya terjadi sejak tanggal 17 Desember 2024 lalu, sedangkan doxung terhadap kedua anaknya terjadi pada 14 Januari 2025. Bahkan, serangan di media sosial sudah merambah ke tempat anaknya bersekolah.

"Saya pikir kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya, jadi saya perlu melakukan ini," tuturnya.

Dia menduga, peristiwa doxing yang dialaminya itu karena kritiknya yang diarahkan pada eks Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Namun, dia tak membeberkan siap yang dilaporkannya tersebut karena ada sejumlah akun medsos pula yang dilaporkannya itu.

"Saya menduganya seperti itu karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, biasanya itu otomatis terjadi peningkatan yang namanya penyerangan, pembulian, dan sebagainya," jelasnya.

Topik Menarik