Menteri Israel Ancam Gulingkan Netanyahu, Tak Setuju Gencatan Senjata
Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem Bezalel Smotrich mengancam akan menggulingkan pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu jika Israel tidak menduduki Jalur Gaza.
Ancaman menteri yang dikenal ekstremis itu disampaikan setelah dia tidak setuju dengan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas.
Menurutnya, kesepakatan gencatan senjata Gaza adalah kesalahan sangat serius dan penyerahan diri Israel kepada Hamas.
Perjanjian gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan mulai berlaku pada pukul 11.15 waktu setempat (09.15GMT) pada hari Minggu setelah tertunda beberapa jam karena tuduhan Israel terhadap Hamas karena menunda pembebasan daftar tawanan yang akan dibebaskan.
Gencatan senjata itu awalnya dijadwalkan mulai pada pukul 8.30 waktu setempat (06.30GMT).
"Israel harus menduduki Gaza dan membentuk pemerintahan militer sementara karena tidak ada cara lain untuk mengalahkan Hamas,” kata Smotrich kepada Army Radio.
Cuma Modal Berani, Ratusan Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina saat Mencoba Bantu Pasukan Rusia
“Saya akan menggulingkan pemerintah jika tidak kembali berperang dengan cara yang [mengarah kepada kita] mengambil alih seluruh Jalur Gaza dan memerintahnya," ujarnya, yang dilansir Anadolu, Senin (20/1/2025).
Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengumumkan penarikan partainya dari koalisi yang berkuasa setelah gencatan senjata Gaza.
Setelah penarikan partai Ben-Gvir, koalisi yang berkuasa masih bertahan dengan 62 kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang.
Pada hari Sabtu, 24 menteri dalam pemerintahan menyetujui gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan sementara delapan menolaknya.
Hampir 47.000 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 lainnya terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.