Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
Berikut ini profil mahasiswapertama di Universitas Gadjah Mada (UGM). Mahasiswa itu adalah Guru Besar Fakultas Teknik UGM Prof Hardjoso Prodjopangarso.
UGM yang saat ini dipimpin Rektor Prof. dr. Ova Emilia adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. UGM awalnya Bernama Universitas Negeri Gadjah Mada yang disahkan pemerintah pada 16 Desember 1949.
UGM berhasil menembus peringkat perguruan tinggi dunia. Seperti pada THE WUR UGM berada di ranking 1.201-1500, QS WUR ranking 239 dunia, THE Impact 101-200, 4ICU 408 dunia, dan ranking 700 dunia di Webometrics.
Hingga saat ini UGM telah memiliki 18 fakultas, 2 sekolah, dan 290 program studi. Sedangkan untuk jumlah mahasiswa UGM, UGM mempunyai total 59.257 mahasiswa, dengan jumlah mahasiswa baru di Tahun Ajaran 2024/2025 sebanyak 20.004 orang.
Profil Mahasiswa Pertama UGM
Melansir Instagram @ugm.yogyakarta dan laman resmi UGM, pemilik Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 001 di UGM ini bernama Hardjoso Prodjopangarso. Tepatnya ia adalah mahasiswa pertama Teknik UGM.Ia tercatat sebagai mahasiswa di UGM sejak tahun 1944. Hardjoso lalu dinyatakan lulus dari Fakultas Teknik UGM pada tahun 1953.
Lahir di Solo
Prof. Dr. Hardjoso Prodjopangarso lahir di Solo 9 Mei 1923. Pada tahun 1937 ia menuntaskan pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Purbayan, Surakarta.Setelah beranjak remaja, ia lalu pindah ke Jakarta dan menyelesaikan pendidikan di RK Meer Uitbreid Lager Onderwijs (MULO) dan Sekolah Menengah Teknologi di Jakarta.
Ayah tujuh anak dan kakek dari sebelas cucu ini sempat menjadi Kepala Staf Korp M Brigadir 17 dengan pangkat terakhir letnan satu.
Pada masa perjuangan, Hardjoso ikut mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan dan mendokumentasi peristiwa tersebut engan beberapa lukisan.
Pada tahun 1950, Hardjoso mengalami demobilisasi perpindahan status dari militer ke sipil. Ia kembali melanjutkan aktivitas sebagai mahasiswa UGM.
Deretan Karya Pof Hardjoso
Dalam bidang keilmuan, Hardjoso telah menghasilkan berbagai karya yang bermanfaat bagi masyarakat di berbagai bidang.Seperti Tripikon-S (tangki septic untuk daerah rawa) pada 1989, Subromarto (bangunan pembakaran sampah) pada 1990, lalu Nalareksa (alat menganalisa udara) pada 1992.
Inovasi Hardjoso yang lain bernama Ki Panca Sihir, Nyi Bunga Sihir dan Cak Kilang Sihir (alat pembersih air tanpa bahan kimia) pada kurun waktu 2001-2003.
Hardjoso juga membuat Jumantara, sebuah stasiun cuaca kecil) pada 2004 dan juga Laboratorium Lapangan Kawasan Teknologi Tradisional di kawasan UGM.
Karya Tanpa Paten
Prof Hardjoso tidak memberikan nama untuk semua penemuannya, namun dapat dilihat bahwa kearifan local muncul pada nama temuan Prof Hardjoso.Prof. Hardjoso tidak pernah mematenkan karya dengan tujuan supaya masyarakat mudah mendapatkan dan tidak perlu membayar untuk menggunakannya.
Demikian pula dengan banyaknya usulan pemberian penghargaan selalu ia tolak. Rasa cinta pada Tanah Air, menjadi bahan bakar semangat Prof. Hardjoso dalam berkarya.
Ilmuwan dan peneliti bidang Teknik sipil itu telah meninggal dunia pada usia 90 tahun karena sakit pada 10 Agustus 2013 di rumah Kota Baru, Yogyakarta.
Demikian profil mahasiswa pertama UGM Prof Hardjoso Prodjopangarso. Semoga bermanfaat.