9 Fakta Try Sutrisno, Sosok Jenderal Disegani di Era Soeharto yang Kini Tuntut Wapres Diganti

9 Fakta Try Sutrisno, Sosok Jenderal Disegani di Era Soeharto yang Kini Tuntut Wapres Diganti

Nasional | sindonews | Jum'at, 25 April 2025 - 16:30
share

Nama Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno kembali menjadi pembicaraan hangat di ranah nasional. Mantan Wakil Presiden dan Jenderal TNI (Purnawirawan) ini bukan hanya dikenal sebagai tokoh militer terkemuka di era Orde Baru.

Saat ini Try Sutrisno menjadi salah satu purnawirawan yang vokal terkait isu-isu strategis kenegaraan, terutama dalam polemik pergantian Wakil Presiden (Wapres).

Berikut 9 Fakta Menarik dan Kisah Perjalanan Try Sutrisno:

1. Try Sutrisno dari Anak Surabaya Menjadi Panglima TNI yang Disegani

Lahir di Surabaya pada 15 November 1935, Try Sutrisno adalah anak ketiga dari pasangan Soebandi dan Mardiyah. Masa kecilnya diwarnai dengan kesederhanaan, namun sejak dini ia sudah menunjukkan minat besar pada dunia kemiliteran.

Tahun 1956 menjadi tonggak awal perjalanan karier militernya saat diterima sebagai taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Hanya tiga tahun berselang, ia resmi menyandang pangkat Letnan Dua Corps Zeni, sebuah awal dari karier panjang dan penuh prestasi.

Perjalanan karier militer Try Sutrisno tidak selalu mulus. Di awal pengabdiannya, ia langsung dihadapkan pada realitas keras saat ikut serta dalam operasi militer menumpas pemberontakan PRRI di Sumatera tahun 1957.

Pengalaman tersebut membentuk karakter kepemimpinan dan strategi militernya, yang kelak membawanya pada posisi-posisi strategis di tubuh TNI.

2. Dari Ajudan Presiden hingga Panglima TNI

Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum menjadi orang nomor satu di militer, Try Sutrisno pernah menjadi ajudan pribadi Presiden Soeharto antara tahun 1974 hingga 1978.

Kedekatannya dengan Presiden Soeharto kala itu menjadi jembatan baginya untuk menduduki jabatan-jabatan penting lainnya. Try dipercaya mengemban tugas sebagai Komandan Kodam XVI/Udayana, Pangdam IV/Sriwijaya, hingga Pangdam V/Jaya, yang menjadi batu loncatan dalam karier militernya.

Tahun 1985 menjadi momentum penting ketika Try diangkat sebagai Wakil KSAD, dan tak lama kemudian dipercaya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menggantikan Jenderal TNI Rudini.

Di sinilah bintang Try Sutrisno kian bersinar, yang puncaknya ia raih saat dilantik menjadi Panglima TNI periode 1988-1993, menggantikan Jenderal LB Moerdani.

3. Dari Militer ke Kursi Wakil Presiden

Selepas purna tugas sebagai Panglima TNI, Try Sutrisno mendapat kepercayaan menjadi Wakil Presiden ke-6 RI pada era Orde Baru, mendampingi Presiden Soeharto periode 1993-1998. Pengangkatannya sebagai Wapres bukan tanpa proses panjang. Anggota MPR dari Fraksi ABRI secara resmi mengusulkan namanya, dan melalui Sidang Umum MPR tahun 1993, ia sah menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.

Try menjabat hingga tahun 1998 sebelum digantikan oleh BJ Habibie pada Sidang Umum MPR tahun yang sama.Jabatan Wapres membuat Try Sutrisno memiliki posisi strategis dalam pemerintahan dan semakin menegaskan pengaruhnya di kancah nasional.

4. Dukungan Try Sutrisno dalam Tuntutan Purnawirawan TNI

Nama Try Sutrisno kembali mencuat ke permukaan seiring mencuatnya tuntutan pergantian Wapres Gibran Rakabuming Raka. Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang salah satu penandatangan pernyataannya adalah Try Sutrisno, secara terbuka mengusulkan 8 tuntutan kepada pemerintah. Salah satu butir yang menjadi perhatian besar adalah desakan agar dilakukan pergantian Wakil Presiden oleh MPR.

Forum ini diikuti oleh sederet nama besar seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, hingga Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.

5. Respons Presiden Prabowo atas Tuntutan Forum Purnawirawan

Presiden Prabowo Subianto menanggapi tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI dengan sikap terbuka namun penuh kehati-hatian. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Wiranto selaku Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Prabowo mengaku menghormati masukan para purnawirawan karena adanya kedekatan emosional serta nilai perjuangan yang sama.

“Presiden menghormati dan memahami ya pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para Purnawirawan satu almamater ya, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama ya dengan jiwa sapta marga ya dan sebuah prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” ujar Wiranto.

Namun demikian, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keputusan negara tidak bisa diambil secara spontan, melainkan harus mempertimbangkan berbagai sumber dan pandangan secara menyeluruh.

6. Isi Lengkap 8 Tuntutan Forum Purnawirawan TNI

Adapun 8 poin tuntutan yang didorong oleh Forum Purnawirawan, termasuk Try Sutrisno di dalamnya, adalah sebagai berikut:

1. Kembali ke UUD 1945 Asli: Meminta agar tata hukum politik dan tata tertib pemerintahan dikembalikan ke Undang-Undang Dasar 1945 versi asli.

2. Mendukung Program Kerja Kabinet Merah Putih: Dukungan diberikan terhadap Asta Cita, kecuali kelanjutan pembangunan IKN.

3. Penghentian Proyek Merugikan: Menghentikan PSN PIK 2, PSN Rempang, dan kasus serupa yang dinilai menindas masyarakat serta merusak lingkungan.

4. Penghentian Tenaga Kerja Asing China: Menghentikan masuknya tenaga kerja asing China ke Indonesia dan memulangkan yang sudah ada.

5. Penertiban Pengelolaan Pertambangan: Menuntut penertiban tambang yang tidak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3.

6. Reshuffle Menteri Terkait Dugaan Korupsi: Menuntut reshuffle menteri yang diduga korupsi serta penindakan pejabat yang masih terikat kepentingan mantan Presiden ke-7.

7. Mengembalikan Fungsi Polri: Meminta Polri kembali pada fungsi Kamtibmas di bawah Kemendagri.

8. Usulan Pergantian Wakil Presiden: Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena menilai ada pelanggaran hukum terkait putusan MK Pasal 169 Huruf Q UU Pemilu.

7. Try Sutrisno dan Isu Konstitusionalitas

Isu penggantian Wakil Presiden yang disuarakan oleh Forum Purnawirawan, termasuk Try Sutrisno, dinilai sejumlah kalangan sebagai isu yang sarat muatan politik dan belum tentu mudah direalisasikan secara hukum.

Dalam salah satu kutipan dari Wiranto, dinyatakan:“Kan beliau perlu mempelajari dulu ya isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan ya, masalah yang sangat fundamental ya.”

Presiden Prabowo, menurut Wiranto, tidak akan mengambil keputusan hanya berdasarkan satu sumber masukan. Semua keputusan akan dibuat dengan mempertimbangkan banyak aspek, sehingga masyarakat diimbau tidak terjebak dalam polemik berkepanjangan.

8. Dedikasi dan Reputasi Try Sutrisno di Mata Prajurit

Tidak bisa disangkal, sosok Try Sutrisno adalah salah satu legenda hidup di kalangan militer Indonesia. Kiprahnya selama puluhan tahun sebagai prajurit hingga jenderal, serta pengalaman duduk di lingkaran inti pemerintahan, membuat pendapat dan suaranya sangat diperhitungkan. Tak heran, saat Try Sutrisno ikut menandatangani pernyataan sikap purnawirawan, publik langsung menaruh perhatian besar.

Bukan hanya karena ia pernah menjadi Panglima TNI dan Wapres, tetapi juga karena konsistensi Try Sutrisno dalam memperjuangkan nilai-nilai sapta marga, pengabdian pada bangsa, dan keberpihakan terhadap rakyat.

9. Warisan Pemikiran dan Sikap Kritis Try Sutrisno bagi Generasi Muda

Sebagai figur senior, Try Sutrisno juga dikenal sangat aktif dalam memberikan masukan dan kritik membangun bagi pemerintah dan generasi muda. Ia menekankan pentingnya loyalitas pada konstitusi, semangat nasionalisme, serta keberanian untuk menyuarakan kebenaran dalam setiap situasi.

Melalui kiprah dan suara kritisnya, Try Sutrisno menginspirasi banyak generasi penerus TNI dan masyarakat luas untuk tetap berpegang pada prinsip keadilan dan kebenaran.

Jika melihat rekam jejak Try Sutrisno, tidak berlebihan menyebutnya sebagai salah satu ikon militer dan politik Indonesia. Dari masa mudanya di Surabaya, berjuang di medan operasi militer, menduduki puncak jabatan Panglima TNI, hingga menjadi Wakil Presiden RI, nama Try Sutrisno terus menjadi referensi penting dalam perjalanan sejarah bangsa.

Kini, di usianya yang tak lagi muda, Try Sutrisno tetap menjadi tokoh sentral, baik dalam memberikan kritik maupun solusi bagi bangsa. Keterlibatannya dalam forum-forum strategis, seperti Forum Purnawirawan TNI, serta suaranya dalam isu-isu mutakhir, membuktikan bahwa dedikasinya bagi Indonesia masih sangat besar.

Nama Try Sutrisno juga banyak dicari di berbagai mesin pencari, menandakan tingginya minat publik terhadap jejak dan kiprahnya.

Topik Menarik