Keluarga Kesya Tuntut Pomal Lantamal XIV Sorong Umumkan Hasil Visum ke Publik
SORONG, iNewsSorong.id – Misteri kematian tragis Kesya Lestaluhu (20) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, terus menuai perhatian luas. Keluarga korban bersama kuasa hukum dan sejumlah organisasi masyarakat Maluku menuntut transparansi penuh dalam penyelidikan yang saat ini ditangani oleh Penyidik Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Lantamal XIV Sorong.
Tuntutan ini semakin menguat setelah hasil visum korban belum juga diumumkan ke publik, meski kasus ini telah berlangsung beberapa hari. Pihak keluarga menilai lambatnya informasi mengenai hasil forensik memicu spekulasi liar dan menghambat proses keadilan bagi almarhum Kesya.
“Sudah beberapa hari berlalu, tetapi hasil visum belum juga diumumkan. Ini menimbulkan banyak tanda tanya. Kami berharap penyidik segera memberikan penjelasan kepada publik,” tegas Zulkifli Majid, Ketua Bidang Hukum Perkumpulan Keluarga Pulau Ambon (PKPA), Kamis (16/1/2025).
Dalam konferensi pers yang digelar di Sorong, kuasa hukum keluarga korban, Jefrry Lambiombir, kembali menegaskan bahwa publik berhak mengetahui perkembangan penyelidikan, termasuk hasil visum sebagai bagian dari transparansi penegakan hukum.
“Publik harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jika dibiarkan tanpa kejelasan, ini bisa menimbulkan fitnah dan keresahan di tengah masyarakat,” ujar Jeffry.
Selain itu, kuasa hukum juga mengecam penyebaran foto-foto vulgar korban yang beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp. Ia meminta masyarakat untuk menghentikan penyebaran gambar-gambar tidak pantas tersebut demi menjaga martabat almarhum serta menghormati keluarga yang tengah berduka.
“Kami sangat menyayangkan penyebaran foto-foto almarhum dalam kondisi tidak pantas. Ini melukai perasaan keluarga dan merusak privasi korban. Kami meminta semua pihak segera menghapusnya,” tegasnya.
Kasus ini telah menjadi perhatian luas, terutama di kalangan komunitas Maluku yang terus menyerukan keadilan bagi Kesya Lestaluhu. Organisasi masyarakat Maluku berkomitmen untuk terus mengawal proses hukum agar kasus ini tidak berakhir tanpa kejelasan.
Kuasa hukum lainnya, Mercy Sinay, menegaskan bahwa transparansi adalah kunci untuk menghindari distorsi informasi sekaligus memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan bagi korban dan keluarganya.
“Kasus ini harus dikawal sampai tuntas. Kami tidak ingin ada upaya untuk menutup-nutupi fakta sebenarnya. Transparansi adalah hak bagi keluarga korban dan masyarakat luas,” tegas Mercy.
Dengan semakin kuatnya desakan publik, kini semua mata tertuju pada Pomal Lantamal XIV Sorong. Apakah penyidik akan segera mengumumkan hasil visum dan mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Kesya Lestaluhu? Publik menunggu kejelasan dan langkah tegas aparat dalam mengungkap kebenaran.