Inovasi Plastik Biodegradable Jerami Jagung, Siswa SMAN di Jatim Ini Raih Penghargaan Internasional

Inovasi Plastik Biodegradable Jerami Jagung, Siswa SMAN di Jatim Ini Raih Penghargaan Internasional

Terkini | surabaya.inews.id | Selasa, 21 Januari 2025 - 15:40
share

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Limbah pertanian ternyata menyimpan potensi besar untuk menyelesaikan persoalan lingkungan. Jerami dan bonggol jagung, yang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak atau bahkan menjadi limbah, kini diubah menjadi plastik biodegradable oleh siswa-siswa kreatif dari SMAN 3 Taruna Angkasa Jawa Timur. 

Inovasi mereka, yang dinamai Migutik (Biodegradable Plastic as a Solution to Reduce Plastic Waste), berhasil meraih Gold Medal pada ajang internasional Global Youth Invention and Innovation Fair (GYIIF) kategori Innovation Science.

Ide brilian ini digagas oleh tim yang terdiri dari Avesheina Abdurrazaq, Muhammad Farhan, Afflatus Felician Ceesar, Fahry Dimas Saputra, Najmah Maia Fairuz, dan Aghits Rafi. Mereka berhasil memanfaatkan limbah pertanian jagung untuk menciptakan plastik yang ramah lingkungan, yang dapat terurai lebih cepat dibanding plastik sintetis berbahan polimer.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini. Menurut Aries, karya ini menjadi solusi cerdas di tengah meningkatnya permasalahan sampah plastik. 

“Pemanfaatan jerami jagung untuk plastik biodegradable ini merupakan ide inovatif yang sangat dibutuhkan masyarakat. Selain mengurangi limbah pertanian, juga dapat menekan penggunaan plastik polimer yang sulit terurai di bumi,” ujarnya, Selasa (21/1).

Aries berharap penelitian ini terus dikembangkan agar menghasilkan produk yang dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. “Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk menciptakan solusi bagi masalah lingkungan yang semakin kompleks. Semoga inovasi seperti ini dapat menginspirasi siswa lain di Jawa Timur,” tambahnya.

 

Ketua tim, Avesheina Abdurrazaq, menjelaskan bahwa nama Migutik merupakan akronim dari Jerami Jagung Plastik. Ia menyebut Indonesia sebagai negara agraris menghasilkan limbah pertanian dalam jumlah besar, termasuk dari padi dan jagung. Namun, limbah tersebut sering kali dibuang sembarangan atau dibakar, yang justru mencemari lingkungan.

“Kami menciptakan plastik biodegradable dari jerami dan bonggol jagung. Plastik ini mudah terdegradasi sehingga tidak membahayakan lingkungan. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah di Indonesia sekaligus mengurangi penggunaan plastik sintetis,” jelas Avesheina.

Avesheina menambahkan, plastik Migutik memiliki keunggulan utama yaitu lebih cepat terurai dan ramah lingkungan. Saat ini, inovasi mereka masih dalam tahap penelitian lanjutan agar dapat digunakan secara optimal sebagai pengganti plastik polimer di masa depan.

Untuk menciptakan plastik biodegradable ini, tim membutuhkan waktu sekitar 10 bulan. Prosesnya melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan dan pengeringan limbah jerami serta bonggol jagung, hingga pengolahan menggunakan bahan kimia seperti NaOH dan HCL untuk menghasilkan plastik yang kuat dan ramah lingkungan.

“Kami berharap plastik Migutik ini dapat menyerap tenaga kerja lokal dan mendukung visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Kami akan terus mengembangkan inovasi ini agar menjadi solusi nyata bagi permasalahan plastik di Indonesia,” tutup Avesheina.

Dengan inovasi seperti ini, generasi muda Indonesia membuktikan bahwa langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat. Migutik adalah bukti nyata bahwa dari limbah, dapat lahir solusi untuk masa depan yang lebih hijau.

Topik Menarik