Komeng Serap Aspirasi Petani Kota Tasikmalaya, Fokus pada Solusi Irigasi

Komeng Serap Aspirasi Petani Kota Tasikmalaya, Fokus pada Solusi Irigasi

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Rabu, 6 November 2024 - 18:51
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id — Anggota DPD RI Komite II Bidang Pertanian, Alfiansyah Bustami, yang akrab disapa Komeng, melakukan kunjungan penting ke Sekretariat DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Tasikmalaya di Kecamatan Kawalu, pada Rabu (6/11/2024).

Kehadirannya didampingi Dewan Pembina Tani Merdeka Indonesia Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, dan disambut hangat oleh Ketua DPD Tani Merdeka, H. Nandang Suryana.

Dalam kunjungan ini, Komeng berinteraksi langsung dengan para petani dari 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya yang antusias menyambutnya dengan teriakan Uhuy, sebuah ciri khas dari sosok Komeng yang dikenal publik. 

Para petani menyampaikan keluhan mereka, terutama terkait keterbatasan akses air untuk irigasi lahan pertanian, yang semakin krusial di musim tanam.

Para petani juga menyoroti upaya pembangunan sumur pantek yang diusulkan sebagai solusi, tetapi hingga kini belum terealisasi oleh pemerintah. 

Mendengar aspirasi tersebut, Komeng menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan petani melalui peningkatan akses air dan stabilitas harga hasil pertanian. 

"Ketersediaan air adalah kebutuhan mendasar bagi para petani. Saya akan berupaya agar persoalan irigasi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah, termasuk melalui koordinasi dengan Wakil Menteri Pertanian dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik," ungkap Komeng. 

 

Ia juga mendukung adanya satu komando yang mengatur kebijakan air, yang diharapkan dapat mempermudah pengelolaan kebutuhan air bagi petani.

Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Tasikmalaya, H. Nandang Suryana, menyampaikan pandangannya terkait kondisi ekonomi lokal. 

Menurutnya, kurangnya regulasi dalam bidang pertanian menyebabkan ketergantungan Kota Tasikmalaya pada pasokan produk dari luar daerah, seperti telur dari Blitar dan sayuran dari Garut, yang akhirnya mengalirkan keuntungan ke luar kota. 

"Kondisi ini berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya," jelasnya.

Nandang juga menambahkan bahwa kota ini banyak mengimpor komoditas dari luar, seperti sapi dari Lampung dan ikan dari Cirata dan Saguling, yang berdampak pada kesejahteraan petani lokal. 

Ia berharap dengan perhatian dari pemerintah, kesejahteraan masyarakat dan petani di Kota Tasikmalaya dapat terus meningkat.

Topik Menarik