Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Soroti Pentingnya Penataan Ruang untuk Keseimbangan Ekosistem

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Soroti Pentingnya Penataan Ruang untuk Keseimbangan Ekosistem

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Jum'at, 8 November 2024 - 19:11
share

BANDUNG, iNewsTasikmalayaid – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan urgensi pengelolaan ruang yang terpadu dan berkelanjutan dalam peringatan Hari Tata Ruang Provinsi Jawa Barat 2024, yang berlangsung di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (8/11/2024).

Dalam sambutannya, Bey menyampaikan bahwa penataan ruang tidak sekadar pemanfaatan lahan, namun juga upaya mempertahankan keseimbangan ekosistem, menjaga sumber daya alam, dan melestarikan lingkungan.

“Penanaman pohon ini menjadi simbol penting dalam peringatan Hari Tata Ruang, untuk merefleksikan pentingnya tata kelola ruang yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai langkah nyata, acara ini turut menggelar aksi penanaman pohon dengan target penanaman 104.070 bibit di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Lokasi penanaman mencakup sembilan wilayah Cabang Dinas Kehutanan dan UPTD Bina Marga Provinsi Jabar. 

Jenis bibit yang ditanam mencakup tanaman kayu seperti mahoni, albasia, dan gaharu, serta tanaman buah-buahan, di antaranya alpukat, durian, nangka, dan jambu.

Penanaman pohon di TPPAS Legok Nangka diharapkan dapat meningkatkan fungsi area menjadi destinasi agrowisata, memungkinkan masyarakat menyaksikan proses pengelolaan sampah sambil menikmati hasil dari tanaman buah dalam beberapa tahun ke depan. 

"Kegiatan ini adalah bagian dari implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jabar 2022-2042, khususnya dalam menjaga kawasan lindung dan menangani lahan kritis di Jawa Barat," ujar Bey. 

 

Bey juga mengapresiasi TNI dan Polri atas inisiatif mereka dalam program penanaman pohon yang lebih dahulu dilakukan, seraya mendorong agar kegiatan serupa diperluas hingga ke kawasan Rebana. 

Ia mengingatkan pentingnya perawatan bibit yang sudah ditanam, terlebih dengan adanya potensi curah hujan tinggi dari akhir November hingga Februari 2025.

“Dengan semakin hijau dan lestarinya lingkungan di Jawa Barat, kita berharap bisa meminimalisasi risiko bencana, terutama di kawasan rawan longsor seperti Bandung Utara,” tambahnya. 

Bey menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Topik Menarik