FKPAT Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan 3 Pendaki asal Tasikmalaya yang Hilang di Gunung Balease

FKPAT Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan 3 Pendaki asal Tasikmalaya yang Hilang di Gunung Balease

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Minggu, 24 November 2024 - 12:20
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Hingga kini, tiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang di Gunung Balease, Luwu, Sulawesi Selatan, belum ditemukan.

Para pencinta alam di Kota Tasikmalaya pun menggelar doa bersama untuk keselamatan mereka, yakni Yudiana (46), Tantan Trianaputra (68), dan Maman Permana (44).  

Ketua Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT), Miftah Rizki, menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama juga disertai penggalangan donasi untuk membantu pencarian.  

“Kami baru saja mengirimkan doa bersama para pencinta alam untuk teman-teman yang hilang kontak saat ekspedisi di Gunung Balease. Selain itu, kami juga menggalang donasi,” ujar Miftah Rizki, yang akrab disapa Babol, di Ruang Ide pada Sabtu (23/11/2024) malam.    

Babol menjelaskan, kabar hilangnya ketiga pendaki kali pertama diterima pada 20 November 2024 dari Ketua Eiger Adventure Service Team, Galih, yang kemudian dikonfirmasi ke organisasi Jarambah QC Tasikmalaya.  

“Laporan diterima malam tanggal 20 November, lalu kami cek ke Jarambah QC. Mereka membenarkan bahwa tim mereka sedang ekspedisi ke Gunung Balease dan belum ada kabar,” jelas Babol.  

Menurut perencanaan, ketiga pendaki seharusnya tiba di bale desa setempat pada 18 November 2024. Namun, hingga 20 November, mereka belum mencapai tujuan.  

“Sejak itu, banyak organisasi pencinta alam dari seluruh Indonesia ikut memberi perhatian. Informasi ini menjadi perhatian luas, terutama di luar Tasikmalaya,” tambahnya.  

Babol menjelaskan bahwa upaya pencarian dimulai dengan operasi terbuka pada 22 November 2024 setelah berkoordinasi dengan Basarnas dan berbagai pihak terkait.  

“Tadinya kami menduga mereka hanya kehilangan sinyal atau baterai habis. Namun, setelah empat hari tanpa kabar, kami memutuskan untuk membuka operasi pencarian pada Jumat, 22 November,” terangnya.

 

Tim pencari melibatkan Basarnas setempat, kelompok Mapala, serta komunitas pencinta alam di Sulawesi Selatan. Selain itu, FKPAT juga menjalin kerja sama dengan pihak Telkomsel dan telah mendapatkan rekomendasi dari Kapolda untuk melacak nomor telepon para pendaki.  

“Kami mendapat informasi bahwa pada 21 November sekitar pukul 19.00 salah satu nomor telepon pendaki sempat aktif, tetapi tidak ada suara saat dihubungi,” ungkap Babol.    

Babol berharap ketiga pendaki tersebut segera ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat.  

“Harapan kami, mereka bisa cepat ditemukan dan kembali dengan selamat. Kami terus berupaya semaksimal mungkin bersama tim di lapangan,” pungkasnya.

Topik Menarik