Mengapa Orang Yahudi Cerdas, Pintar, dan Kaya? Berikut Hasil Risetnya

Mengapa Orang Yahudi Cerdas, Pintar, dan Kaya? Berikut Hasil Risetnya

Teknologi | sindonews | Jum'at, 17 Januari 2025 - 17:27
share

Mengapa orang Yahudi cerdas, pintar, dan kaya, dalam Al Quran, tertulis bahwa kebanyakan dari golongan Yahudi ialah diberi karunia berupa kepintaran akal.

Sebut saja Albert Einstein, Mark Zuckerberg, Steve Ballmer, dan Sergey Brin. Orang-orang ini memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.

Selain itu, masih banyak orang Yahudi di luaran sana yang unggul dalam berbagai bidang pekerjaan, mulai dari perdagangan, kedokteran, keuangan, dan lain-lain.

Dilansir dari Haaretz, Zvi Eckstein dan Maristella Botticini dalam bukunya berjudul ‘The Chosen Few’ diterjemahkan ke dalam bahasa Ibarani oleh Inga Michaeli untuk tesis mengenai perkembangan orang Yahudi dalam literasi dan pendidikan membahas mengenai alasan kenapa orang Yahudi dianggap pintar dan cerdas.

Pada tahun 70 M setelah penghancuran Kuil Kedua di Yerusalem membuat orang-orang Yahudi dituntut harus bisa membaca dan menulis agar memperoleh keterampilan pengetahuan dan bagi mereka yang tidka melakukannya akan menjadi berasimilasi.

Sudah sejak masa pengasingan Babilonia di abad ke enam SM hingga penghancuran Kuil Kedua, bangsa Yahudi bertumpu pada dua pilar utama yakni ritual yang dilakukan di dalam kuil dan pembacaan Taurat tertulis.

Ditaklukkannya Yerusalem oleh Romawi membuat tidak adanya pusat ritual yang nyata dan pusat kelangsungan hidup bangsa Yahudi menjadi bergantung pada kemampuannya untuk menciptakan sebuah alternatif yang dapat beradaptasi dengan kondisi yang baru.

Sehingga membaca dan mempelajari kitab Taurat menjadi kewajiban bagi bangsa Yahudi untuk menjamin kesinambungan hidup. Bahkan setiap laki-laki ditugaskan untuk bisa membekali anak-anaknya membaca dan menulis sejak usia dini.

Meski banyak ilmuwan dan orang-orang cerdas yang berasal dari bangsa Yahudi, namun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa orang Yahudi secara genetik lebih cerdas atau pintar dari kelompok etnis atau agama lainnya.

Apapun kemampuan akademik atau intelektual yang dimiliki seseorang, lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor personal seperti motivasi, bakat, dan peluang pendidikan.

Bahkan dalam rtikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung.

Setelah berada selama tiga tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?”

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah-buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun ke belakang,” katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Di samping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Topik Menarik