Sosok Gadis Cantik yang Dipaksa Ketua KPU Hasyim Asya'ári Hubungan Badan, Sempat Dijanjikan Dinikahi

Sosok Gadis Cantik yang Dipaksa Ketua KPU Hasyim Asya'ári Hubungan Badan, Sempat Dijanjikan Dinikahi

Terkini | kutai.inews.id | Rabu, 3 Juli 2024 - 21:50
share

JAKARTA, iNewsKutai.id - Anggota PPLN Den Haag, Belanda berinisial CAT yang menjadi korban tindak asusila ketua KPU Hasyim Asy'ari ternyata menghadiri sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Gadis cantik itu dipaksa berhubungan badan di kamar hotel.

Seusai sidang pemecatan Hasyim Asyaári oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Rabu (3/7/2024), CAT menyatakan puas dengan putusan tersebut.

Dia mengaku jauh-jauh datang dari Belanda untuk mengikuti langsung bagaimana keadilan ditegakkan di Indonesia. Dia pun mengapresiasi putusan DKPP yang sangat berani memecat Hasyim Asya'ari sebagai ketua KPU. 

"Saya datang dari Belanda untuk menghadiri langsung persidangan ini karena ingin melihat bagaimana keadilan di Indonesia ditegakkan dan sekarang adalah buktinya di mana semua keadilan itu ditegakkan oleh DKPP," kata CAT usai menghadiri persidangan DKPP di Jakarta.

Dia pun mengajak kepada seluruh korban kekerasan seksual untuk berani menyuarakan perlakuan yang didapatnya.

"Saya ingin memberikan inspirasi kepada semua korban mau kasus apa pun itu untuk berani terutama perempuan memperjuangkan keadilan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis DKPP, Heddy Lugito dalam putusannya membeberkan percakapan pesan singkat di whatsApp CAT dengan Hasyim Asyaári. Dalam pesan diketahui Hasyim berjanji menikahi pengadu. 

Dipaparkan, pertemuan keduanya terjadi dalam rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahapan Pemilu Tahun 2024 di Bali pada 29 Juli sampai 1 Agustus 2023. Saat acara jalan sehat, Hasyim bertemu dengan korban CAT. 

 

"Teradu menyapa Pengadu terlebih dahulu dan berbincang kurang lebih 30 menit. Perbincangan diakhiri dengan Pengadu diminta “japri” melalui aplikasi Whatsapp kepada Teradu," ungkap Heddy Lugito saat membacakan putusan di ruang rapat Utama DKPP, Rabu (3/7/2024).

Pada Oktober 2023, KPU menggelar Bimtek tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Pengadaan dan Distribusi Logistik di Belanda. Hasyim saat itu menelepon Pengadu pada malam hari dan memintanya datang ke kamar di Hotel Van der Valk, Amsterdam. 

"Setelah berbincang di ruang tamu kamar Teradu, Pengadu menerangkan bahwa Teradu memaksa melakukan hubungan badan. Pengadu menolak, namun Teradu terus memaksa disertai dengan janji akan menikahi Pengadu," katanya.

Setelah kejadian tersebut, Hasyim kembali ke Jakarta. Dia terus melakukan komunikasi dengan Pengadu dengan mengirimkan emoji love dan bunga mawar. 

"Teradu mengirimkan pesan Whatsapp pandangan pertama turun ke hati (emoji peluk)," ucapnya. 

Dalam komunikasi tersebut, Pengadu meminta Hasyim mengurus pembelian apartemen di Puri Imperium Kuningan. Hasyim kemudian membantu mengurus pembelian apartemen itu.

Hasyim kembali mengirimkan pesan kepada Pengadu telah menyayanginya secara lahir batin dan sampai kapan pun.

"Pengadu menjawab dengan menyatakan “maaf saya tidak bisa melanjutkan”, “sayang saya tidak bisa dibagi”, serta “dan saya tidak mau nama saya tidak benar di mata orang.” (video Bukti P-14)," katanya.

artikel ini telah tayang di inews.id

Topik Menarik