Kampus Terinovatif di Indonesia Versi Scimago Institutions Rankings (SIR) 2024, Segini Dana Riset RI

Kampus Terinovatif di Indonesia Versi Scimago Institutions Rankings (SIR) 2024, Segini Dana Riset RI

Terkini | sindonews | Senin, 2 September 2024 - 07:20
share

Di tahun 2024 ini Scimago Institutions Ranking telah mengeluarkan sejumlah daftar kampus terinovatif di Indonesia. Berdasarkan rangking yang telah dilakukan oleh Scimago Institutions Rankings (SIR 2024), setidaknya terdapat 16 kampus yang mendapatkan predikat terinovatif di Indonesia. Kampus mana saja? Dikutip dari laman resmi scimagoir.com, artikel kali ini akan membahasnya, simak ya!

Kampus Terinovatif di Indonesia Versi Scimago Institutions Rankings (SIR) 2024

1. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

2. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

3. Universitas Dian Nuswantoro

4. Telkom University

5. Institut Teknologi Bandung (ITB)

6. Universitas Pelita Harapan (UPH)

7. Universitas Kristen Maranatha Bandung

8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

9. Universitas Surabaya

Baca juga:UM Surabaya Masuk Top 10 Kampus Penerima Dana Riset Terbanyak BRIN

10. Universitas Surabaya

11. Universitas Pendidikan Ganesha

12. Universitas Brawijaya (UB)

13. Universitas Gadjah Mada (UGM)

14. Universitas Indonesia (UI)

15. Binus University

16. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati

Anggaran Riset Indonesia Tahun 2023

1. Anggaran riset nasional tahun 2023 yang akan dikelola Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hanya Rp2,2 triliun dan menjadi yang terendah sepanjang sejarah pembangunan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) nasional.

2. Saat ini, anggaran riset di Indonesia hanya sebesar Rp2,2 triliun atau 0,01 terhadap PDB.

3. Jika dibandingkan anggaran pada 2017 yang mencapai Rp24,9 triliun atau 0,2 terhadap PDB (produk domestik bruto), anggaran riset tahun 2023 diperkirakan turun lebih dari 1/20 kali

4. Saat ini juga telah dilakukan peleburan 34 lembaga iptek ke dalam BRIN

5. Total anggaran BRIN untuk tahun 2023 sebesar Rp6,5 triliun, sekitar 65 digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan dll. Sisanya sebesar Rp2,2 triliun atau sebesar 35 digunakan untuk kegiatan penelitian.

Topik Menarik