Polisi Masih Selidiki Kasus Dugaan Rudapaksa Bocah Pria oleh Oknum Guru Ngaji di Depok 

DEPOK - Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Hendra mengatakan kasus dugaan rudapaksa terhadap sejumlah bocah pria oleh seorang pria diduga berprofesi sebagai guru ngaji di Kampung Jemblongan RT 1/12, Pancoran Mas, Depok masih dalam proses penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

"Masih proses penyelidikan, perkembangan saya akan laporkan," ujar Hendra saat dikonfirmasi, Senin (9/9/2024).

Sementara itu, sumber MNC Portal Indonesia berinisial W mengatakan kurang lebih terdapat empat anak yang menjadi korban. Bahkan menurutnya ada yang bertahun tahun baru terungkap menjadi korban oknum guru ngaji tersebut.

"Kurang lebih ada empat anak, ada yang dari kelas 6 SD sampai kelas 1 SMA jadi 4 tahunan," ucap W.

W menyebut bahwa oknum guru ngaji itu mengancam para korban hingga bakal menyumpah sehingga korban tutup mulut.

"Katanya sih di sumpahin, diancam," ujarnya.

Sebelumnya, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok, Iptu Tulus membenarkan kejadian tindakan asusila berupa sodomi itu.
"Betul (ada kasus sodomi diduga dilakukan oknum guru ngaji)," kata Tulus saat dikonfirmasi, Selasa (3/9/2024).

Namun, Tulus tidak bersedia membeberkan lebih jauh terkait kasus sodomi tersebut. Tulus menyarankan agar menghubungi Humas Polres Metro Depok.

"Kalau untuk lebih lengkap mungkin lewat Humas Polres aja ya," ujarnya.

Sementara itu terpisah, Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Samsono mengatakan bahwa pelaku yang sudah diamankan di Polres berarti yang menangani Unit PPA Polres Depok. Ia memastikan tidak ada laporan ke Polsek terkait kasus sodomi tersebut.

"Kalau diamankan di Polres berarti Polres yang menangani. Enggak ada (laporan soal kasus sodomi)," ucap Samsono.

Kasus dugaan sodomi yang dilakukan oknum guru ngaji saat ini tengah ditangani Unit PPA Polres Metro Depok. Sementara untuk jumlah korban belum dapat dipastikan hingga berita ini ditayangkan.