Bandara Changi Bangun Terminal 5 Tahun Depan, Bisa Tampung 50 Juta Penumpang!

Bandara Changi Bangun Terminal 5 Tahun Depan, Bisa Tampung 50 Juta Penumpang!

Terkini | okezone | Kamis, 12 September 2024 - 08:28
share

BANDARA Changi Singapura akan memulai pembangunan Terminal 5 (T5) pada 2025 mendatang. T5 diperkirakan akan mampu menampung sebanyak 50 juta orang per tahun, ditambah dengan kapasitas fasilitas yang sudah ada, yakni 90 juta penumpang.

Mengutip dari Simple Flying , pembangunan ini telah diumumkan lebih dari satu dekade lalu, namun terhambat oleh pandemi Covid-19. Kini proyek ini kembali mendapatkan momentum seiring dengan pulihnya industri penerbangan Asia.

Dalam pidato di rapat umum Hari Nasional Singapura Agustus lalu, mantan Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan, pembangunan T5 merupakan bagian penting dari rencana jangka panjang untuk sektor penerbangan dan akan menunjukkan identitas Singapura.

Ia menguraikan cakupan proyek T5 dengan menambahkan; "Kami tengah membangun satu Bandara Changi baru lagi, sangat besar," kata Lee Hsien Loong.

Singapura kini memiliki Perdana Menteri yakni Lawrence Wong, yang mulai menjabat pada 15 Mei 2024. Proyek Bandara Changi T5 kembali dibahas olehnya pada jamuan makan malam ulang tahun ke-40 CAAS pada 6 September 2024.

Menurut Straits Times , PM mengumumkan bahwa pembangunan Terminal 5 (T5) Bandara Changi akan dimulai pada paruh pertama 2025. Wong menekankan pentingnya Singapura menjaga keunggulan kompetitif di tengah persaingan regional dan perluasan armada maskapai penerbangan yang dapat mengancam rute langsung ke Bandara Changi.

"Beberapa pihak telah mengumumkan rencana untuk membangun bandara besar yang dapat menampung lebih dari 100 juta penumpang per tahun, sehingga mereka mempersempit kesenjangan dengan Singapura. Penerbangan yang seharusnya melewati Changi mungkin tidak lagi diperlukan. Kita tidak bisa berpuas diri dengan apa yang telah kita capai," ujarnya.

Setelah selesai, T5 akan menampung sekitar 50 juta penumpang per tahun, meningkatkan kapasitas fasilitas yang ada sebesar 60 persen, menjadi total 90 juta penumpang. Bandara baru akan dibangun di lokasi yang hampir sama besarnya dengan bandara saat ini, dimulai pada paruh pertama tahun depan.

Singapura ingin terhubung dengan 200 kota, dan lokasi strategisnya menjadikannya pusat kawasan Asia-Pasifik dengan sekitar 150 destinasi saat ini.

Pada pertengahan dekade berikutnya, negara kepulauan ini ingin terhubung dengan lebih dari 200 kota, sehingga pembangunan terminal baru menjadi mendesak. Pandemi telah berdampak besar pada pusat-pusat seperti Singapore Changi, dan dibutuhkan beberapa tahun untuk meningkatkan serta membuka kembali terminal yang ada.

Terminal baru dirancang fleksibel agar bisa berfungsi sebagai sub-terminal kecil saat diperlukan, dengan ruang yang dapat disesuaikan untuk darurat, seperti pemisahan penumpang berisiko tinggi.

CAAS juga mengumumkan pendirian Pusat Penerbangan Internasional untuk mengembangkan solusi inovatif bagi transformasi operasi bandara global. Kemitraan baru ini akan membangun program penelitian dan inovasi, mengembangkan proyek bersama, serta berbagi sumber daya untuk mengatasi tantangan kritis bandara internasional.

Pada 6 September 2024, CAAS menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai mitra, termasuk Airbus dan Singapore Airlines, untuk mengeksplorasi dan melaksanakan proyek inovasi. Proyek yang mungkin mencakup pemuatan dan pembongkaran bagasi otomatis untuk pesawat berbadan sempit, serta penanganan rampa teknis otomatis dan cerdas.

Proyek itu juga termasuk gerbang pintar dan otomatisasi untuk mengendalikan jembatan penumpang jarak jauh, serta pendorongan dan penarikan pesawat secara otomatis demi meningkatkan produktivitas dan presisi.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Singapura menyoroti inisiatif baru yang menyatukan otoritas penerbangan, operator bandara, maskapai, dan produsen pesawat. Ia optimistis keberhasilan industri penerbangan akan menguntungkan rakyat Singapura ke depannya.

Topik Menarik