Dua KKB Puncak Jaya Dibekuk! Terlibat Serangkaian Penembakan Brutal terhadap TNI dan Warga Sipil
JAYAPURA, iNewsSorong.id – Dalam langkah besar yang bertujuan menumpas kekerasan di wilayah Papua, Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Damai Cartenz-2024 bekerja sama dengan Polres Puncak Jaya berhasil menangkap dua tokoh penting Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang terlibat dalam rangkaian serangan brutal terhadap personel TNI dan warga sipil di Puncak Jaya, Papua Tengah. Penangkapan tersebut dilakukan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, di Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, di jalur strategis Trans Wamena Puncak Jaya.
Kedua anggota KKB yang ditangkap adalah Alison Wonda alias Kumara dan Yotenus Wonda alias Maleki, yang dikenal memiliki peran penting dalam berbagai aksi teror di wilayah Puncak Jaya. Keduanya diyakini terlibat langsung dalam beberapa insiden kekerasan bersenjata yang menewaskan aparat keamanan dan menebar teror di kalangan masyarakat setempat.
Dua anggota KKB masing-masing Alison Wonda (kanan) dan Yotenus Wonda (kiri) berhasil ditangkap Satgas Ops Damai Cartenz 2024 di Puncak Jaya, Papua Tengah (FOTO: iNewsSorong.id - HO : Satgas Humas Ops Damai Cartenz)
Kronologi Penangkapan
Penangkapan ini merupakan puncak dari operasi intensif yang digelar sejak awal tahun oleh Satgas Ops Damai Cartenz. Berdasarkan informasi intelijen yang akurat, tim gabungan berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan oleh kedua pelaku. Pada pukul 12.01 WIT, mereka ditangkap di jalan raya setelah gerak-gerik mencurigakan mereka sesuai dengan laporan yang telah diterima oleh satuan keamanan.
“Kami telah mengamati kedua pelaku sejak lama. Alison Wonda dan Yotenus Wonda merupakan pelaku kejahatan bersenjata yang sangat berbahaya. Mereka tidak hanya eksekutor, tetapi juga otak di balik sejumlah serangan yang meresahkan masyarakat Puncak Jaya,” ujar Kombes Pol Dr. Bayu Suseno, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024.
Peran Krusial dalam Serangan KKB
Berdasarkan interogasi awal, peran kedua pelaku dalam jaringan KKB terungkap dengan lebih jelas. Yotenus Wonda, atau yang dikenal dengan sebutan Maleki, diketahui sebagai koordinator lapangan dalam beberapa aksi penembakan yang menggemparkan Puncak Jaya. Salah satu serangan paling mematikan yang diorganisir oleh Yotenus terjadi pada 17 Maret 2024, di mana Sertu Mar Ismunandar tewas, dan Serka Salim Lestluhu terluka dalam penembakan di dekat Puskesmas Mulia. Yotenus diduga kuat merancang strategi serangan serta memancing korban keluar dari tempat perlindungan sebelum melakukan eksekusi.
Selain itu, Yotenus juga terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap warga sipil pada 31 Mei 2024, serta penembakan yang menewaskan Serma Anumerta Jefri E. May pada 15 Agustus 2024 di Sport Center, Kampung Pagaleme. Keterlibatan Yotenus dalam serangkaian penyerangan ini memperkuat statusnya sebagai salah satu aktor kunci dalam struktur kepemimpinan KKB di Puncak Jaya.
Sementara itu, Alison Wonda alias Kumara lebih dikenal sebagai eksekutor. Ia diyakini sebagai pelaku penembakan terhadap Sertu Mar Ismunandar, serta terlibat dalam sejumlah penyerangan brutal lainnya. Pada 5 Januari 2024, Alison diduga kuat menjadi salah satu anggota KKB yang membunuh seorang anggota TNI. Metodenya yang sering menggunakan taktik gerilya membuat Alison menjadi sosok berbahaya bagi aparat keamanan dan masyarakat di wilayah pedalaman Papua.
Barang Bukti dan Pengembangan Penyelidikan
Dalam penangkapan ini, tim Satgas Ops Damai Cartenz juga berhasil menyita berbagai barang bukti yang memperkuat keterlibatan Alison dan Yotenus dalam jaringan KKB. Di antaranya tiga ponsel, dua tas, satu noken, serta tiga sepeda motor yang sering digunakan untuk mobilitas saat melakukan aksi kejahatan. Barang-barang tersebut saat ini tengah dianalisis oleh penyidik guna menemukan keterkaitan lebih jauh dengan aksi-aksi KKB di wilayah tersebut.
Kedua pelaku kini diamankan di Mapolres Puncak Jaya untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, Satgas Ops Damai Cartenz-2024 terus melakukan upaya pemburuan terhadap sisa-sisa anggota KKB yang masih aktif di wilayah Papua.
Paslon Ali Rahman-Ayu Asalasiyah hadiri Konsolidasi Partai Keadilan Sejahtera Way Kanan di Baradatu
“Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi besar yang tidak akan berhenti sampai semua pelaku teror berhasil ditangkap atau dinetralisir,” tegas Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024. “Kita tidak akan memberi ruang bagi kelompok-kelompok yang mengancam keamanan dan ketenangan masyarakat Papua,” tambahnya.
Langkah Maju dalam Penegakan Hukum dan Keamanan Papua
Penangkapan Alison Wonda dan Yotenus Wonda menandai kemajuan signifikan dalam upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk menegakkan hukum di wilayah Papua, yang selama ini dilanda oleh aksi-aksi brutal kelompok bersenjata. Keberhasilan operasi ini menjadi sinyal tegas bahwa negara tidak akan gentar dalam menegakkan kedaulatan dan melindungi warganya dari ancaman kekerasan.
Keberhasilan ini juga diharapkan dapat memulihkan rasa aman di kalangan masyarakat yang selama ini hidup di bawah bayang-bayang ketakutan akibat teror KKB. Operasi penegakan hukum di wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya diprediksi akan terus ditingkatkan guna mengakhiri aktivitas kelompok-kelompok bersenjata yang telah lama meresahkan keamanan di Papua.
Dengan operasi yang terus berjalan, harapan untuk kedamaian di wilayah Papua semakin terbuka, sekaligus membuktikan komitmen pemerintah untuk melindungi setiap jengkal wilayah Indonesia dari ancaman separatisme dan kekerasan.