Sandra Dewi Menahan Tangis Curhat soal Kondisi Babel: Mencekam, Banyak Warga Kehilangan Mata Pencarian

Sandra Dewi Menahan Tangis Curhat soal Kondisi Babel: Mencekam, Banyak Warga Kehilangan Mata Pencarian

Terkini | inews | Jum'at, 11 Oktober 2024 - 16:05
share

JAKARTA, iNews.id - Aktris Sandra Dewi menceritakan kondisi Bangka Belitung (Babel) saat ini setelah kasus dugaan korupsi pengelolaan timah yang menyeret sang suami, Harvey Moeis. Menurutnya, kondisi Babel mencekam dan banyak masyarakat kehilangan mata pencarian.

Sandra Dewi mengatakan, hal itu yang membuat dirinya bersedia berbicara kepada wartawan. Dia sudah berjanji kepada saudara-saudara, teman-teman dan guru-gurunya di Babel untuk menyuarakan keluh kesah mereka terkait kasus ini yang berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat setempat. 

"Saya hari ini mau berbicara karena saya berjanji kepada saudara-saudara saya kepada keluarga saya kepada teman-teman saya, guru-guru saya di Bangka Belitung. Saya harus menyuarakan apa yang mereka post di sosial media yang selama ini tidak terdengar sama sekali," kata Sandra Dewi usai menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengelolaan timah  di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024). 

Dia mengatakan, masyarakat Babel kehilangan mata pencarian, padahal mereka sudah menjadi penambang timah selama ratusan tahun, sejak zaman nenek moyang. Hal ini berdampak pada kondisi Babel.

"Masyarakat kami, nenek moyang kami adalah penambang timah. Masyarakat kami sudah memiliki budaya kerja selama ratusan tahun. Jadi sekarang banyak sekali masyarakat kami yang kehilangan mata pencariannya dan keadaan Bangka Belitung pun menjadi mencekam. Banyak pencurian, perampokan dan juga begal di mana-mana," katanya.

Kolong Timah sudah Ada sejak Lama

Sandra Dewi juga mengomentari terkait potensi kerugian alam yang disebutkan dalam kasus ini mencapai triliunan rupiah. Sebagai putri Bangka Belitung, dia menyebut kolong-kolong timah di sana sudah ada lama sekali, sejak zaman nenek moyangnya ratusan tahun lalu. Karena itu, dia merasa tidak adil jika kerugian alam yang terjadi di sana dikaitkan dengan perusahaan suaminya.

"Saya waktu datang ke Jakarta sudah ada kolong-kolong bekas timah ini. Apakah adil disalahkan kepada kerja sama yang hanya satu setengah tahun antara swasta dan juga PT Timah," kata Sandra Dewi. 

Dia berharap, pemerintah memberikan solusi terhadap kondisi masyarakat Babel yang saat ini kehilangan mata pencahariannya karena kasus dugaan korupsi yang menyeret suaminya. Kasus ini tidak hanya menjadi masalahnya dan keluarga, tetapi masyarakat Babel.

"Jadi hari ini saya hanya menyampaikan apa yang saudara saya sampaikan di Bangka Belitung. Semoga ada peraturan yang sesuai dengan kondisi untuk masyarakat Bangka Belitung karena ini bukan hanya masalah saya, tapi masalah di Bangka Belitung."

Dia menyebutkan, pihak swasta yang mengelola timah di Babel sangat membantu perekonomian masyarakat setempat dan memberikan lapangan pekerjaan.  

"Swasta-swasta ini memberikan lapangan pekerjaan yang banyak memberikan banyak hal-hal yang baik untuk masyarakat Bangka Belitung, itu saja," ujarnya.

Sandra juga memberikan pandangan soal kasus korupsi timah yang menyeret suaminya sebagai tersangka. Setelah dia mencari tahu, menurutnya inti kasus ini adalah PT Timah Tbk selaku BUMN yang mengundang dan mengajak swasta untuk bekerja sama. Pihak swasta hanya menjalankan permintaan PT Timah.

"Kemudian inti dari kasus ini setelah saya mencari tahu adalah BUMN alias PT Timah mengundang dan mengajak swasta untuk bekerja sama untuk kepentingan BUMN, yaitu kepentingan negara, PT Timah. Swasta hanya menjalankan saja, hanya membantu BUMN untuk kepentingan negara. Jadi swasta-swasta ini hanya menjalankan apa yang disuruh," kata Sandra.

Sandra Dewi Klarifikasi Tas Mewahnya Hasil Korupsi Harvey Moeis

Sandra sebelumnya menegaskan kembali kepada para wartawan soal tas-tas mewah dan hartanya yang disita kejaksaan, bukan hasil korupsi suaminya Harvey Moeis. Semua itu dia peroleh dari pendapatan sendiri.

"Saya hari ini datang untuk memberikan klarifikasi kalau saya ini punya pendapatan sendiri. Tas-tas itu sudah 10 tahun saya mendapatkan endorsement dari Lebih Dari 23 tas toko tas-tas branded Indonesia yang meng-endorse saya. Emas-mas juga saya dapatkan dari brand yang saya iklankan selama ini."

Topik Menarik