Acep Adang-Gita KDI Dorong Transisi Energi Terbarukan di Jabar, Fokus Masa Depan Hijau
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina menegaskan komitmennya terhadap isu transisi energi dan krisis iklim.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina, Dindin Abdullah Ghozali dalam acara peluncuran laporan survei “Persepsi Masyarakat Jawa Barat tentang Isu Transisi Energi dan Dampak Perubahan Iklim dalam Momentum Pilkada 2024”.
Kegiatan tersebut digelar Yayasan Indonesia Cerah (CERAH) bekerja sama dengan Center for Economic and Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran dan Koalisi Untuk Energi Bersih Jawa Barat (KUTUB).
Dindin menegaskan bahwa pasangan Acep Adang dan Gita KDI bertekad menjadikan Jabar sebagai pusat pengembangan energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan.
Dukung Persib Lewat Nobar Biru, Tonton Pertandingan Kontra Persebaya di Beberapa Mall Bandung!
“Pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina, dengan visi ‘Jawa Barat Bahagia Lahir dan Batin,’ memiliki komitmen yang kuat terhadap transisi energi dan pelestarian lingkungan," ucap Dindin dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
"Mereka percaya bahwa kesejahteraan masyarakat harus sejalan dengan upaya menjaga kelestarian alam, yang menjadi landasan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dindin menjelaskan bahwa pasangan Acep Adang dan Gita akan mempercepat pembangunan wilayah berbasis lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan di Jawa Barat memperhitungkan dampak lingkungan, mulai dari perlindungan ekosistem, penyediaan ruang hijau, hingga mitigasi perubahan iklim. Pembangunan infrastruktur akan berfokus pada prinsip ramah lingkungan yang mengutamakan keseimbangan alam,” tuturnya.
Dalam mendukung pengembangan energi hijau, pasangan ini berkomitmen untuk menjadikan Jawa Barat sebagai pusat energi terbarukan.
“Acep Adang dan Gita akan memaksimalkan potensi tenaga surya, angin, dan panas bumi di Jawa Barat. Melalui peta jalan Rencana Umum Energi Daerah (RUED), mereka akan mempercepat transisi energi yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Dindin juga menekankan bahwa pasangan ini mendukung penuh rencana Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mempensiunkan PLTU Cirebon 1 dan PLTU Pelabuhan Ratu pada tahun 2035 dan 2037.
“Langkah ini akan diikuti dengan program pelatihan bagi pekerja yang terdampak, agar mereka dapat beralih ke sektor energi hijau, menciptakan lapangan kerja baru di bidang energi terbarukan,” imbuhnya.
Pasangan Acep Adang dan Gita percaya bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam transisi energi. Melalui program Desa Bahagia, mereka akan mendorong penerapan energi terbarukan seperti pemasangan panel surya di desa-desa, yang tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Dindin menambahkan bahwa tata ruang Jawa Barat juga akan dirancang ulang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Pembangunan wilayah akan berfokus pada mitigasi risiko bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim seperti banjir dan tanah longsor, dengan infrastruktur hijau yang akan menjamin kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat,” katanya.
PT. KAI Daop 3 Cirebon Edukasi Siswa SMAN 5 tentang Keselamatan dan Karier di Perkeretaapian
Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, pasangan Acep Adang dan Gita berkomitmen untuk tidak hanya menangani tantangan lingkungan yang ada, tetapi juga membangun Jawa Barat yang lebih hijau, berkelanjutan, dan sejahtera bagi semua warganya.