Pilkada NTT, Elektabilitas Melki Laka Lena-Johanis Rajai Survei
JAKARTA - Voxpol Center merilis hasil survei pemilihan Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari tiga kandidat, elektabilitas pasangan nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma merajai hasil survei.
Elektabilitas pasangan calon Emanuel Mekiades Laka Lena–Johanis Asadoma 37,3. Sementara Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto 33,8. Di posisi paling buncit, ada pasangan nomor urut 3, ada Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (Siaga).
Ketika disurvei secara personal, elektabilitas Emanuel Mekiades Laka lena tetap berada di puncak dibanding kandidat lainnya, yakni 36,0. Di bawahnya, ada Yohanis Fransiskus Lema 30,4 dan Simon Petrus Kamlasi 15,2.
Pun Johanis Asadoma juga menjadi calon wakil gubernur dengan elektabilitas tertinggi. Dalam simulasi surat suara, Emanuel Mekiades Laka lena–Johanis Asadoma juga unggul.
Pasangan tersebut dibayang-bayangi Yohanis Frasiskus Lema-Jane Natalia Suryanto. Kemudian, pasangan Simon Petrus Kamlasi-Andreas. “Tim sukses pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena – Johanis Asadoma paling aktif dalam melakukan sosialisasi,” ujar peneliti Voxpol M Erfa Redhani merilis hasil survei preferensi pemilih bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur NTT pada Pilkada 2024, dikutip Jumat (16/10/2024).
Dari survei yang dilakukan, Voxpol juga merilis soal pasangan calon yang paling layak memimpin NTT. Hasil survei menunjukkan pasangan Emanuel Mekiades Laka lena-Johanis Asadoma dianggap publik paling layak.
"Sebanyak 36,4 responden menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Mekiades Laka lena-Johanis Asadoma, paling layak memimpin NTT,” katanya.
Survei dilakukan selama 10 hari periode 5–14 Oktober 2024 dengan jumlah responden 1.200 dengan prosi 50 laki-laki dan 50 perempuan dari 22 kabupaten. Populasi survei seluruh WNI yang berdomisili di Provinsi NTT dan mempunyai hak pilih ketika survei ini dilaksanakan.
Responden terpilih dilakukan wawancara dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara terlatih menggunakan aplikasi berbasis android, i-voxpol. Kemudian, mengonformasi ulang 20 dari total sampel secara random dengan cara mendatangi dan mewawancarai kembali responden terpilih oleh koordinator wilayah dan 10 persen tim verifikator voxpol pusat dengan mewawancarai kembali responden lewat telepon guna memastikan validasi data.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±2,83 dengan tingkat kepercayaan 95.