Program JKN Jadi Pahlawan Dalam Lindungi Keluarga Lastiah

Program JKN Jadi Pahlawan Dalam Lindungi Keluarga Lastiah

Terkini | purwokerto.inews.id | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 18:30
share

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Lastiah (44) warga Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sebagai peserta JKN yang telah bergabung sejak 10 tahun lalu, ia telah merasakan langsung manfaatnya dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami.

“Program JKN bermanfaat sekali untuk menolong masyarakat terutama yang tidak mampu karena biaya perawatan di rumah sakit tidak bisa dibilang murah. Ketika sakit menjadi merasa lebih terlindungi,” katanya saat mengakses layanan administrasi kepesertaan di Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto.

Jaminan kesehatan yang berkualitas penting untuk dimiliki sebagai perlindungan dari risiko kesehatan yang dapat terjadi kapan saja. Seperti Lastiah yang belum lama ini memanfaatkan layanan kesehatan dengan pembiayaan dari Program JKN. Kala itu ia langsung dilarikan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penanganan.

“Sehabis lebaran tahun ini saya rawat inap tiga hari di klinik. Waktu itu yang saya rasakan pusing, badan terasa pegal, nyeri ulu hati dan sakit perut. Setelah mendapat pemeriksaan ternyata karena gejala asam lambung yang naik. Alhamdulillah pelayanan mulai dari dokter sampai perawat sangat baik, tidak dibeda-bedakan, dan fasilitasnya juga sudah mencukupi,” jelasnya.

Dalam pelayanan kesehatan, tidak semua jenis penyakit harus ditangani rumah sakit. Ada beragam diagnosa penyakit yang dapat ditangani di FKTP, baik Puskesmas, Klinik Pratama maupun Tempat Praktik Mandiri Dokter. Peserta JKN cukup datang dengan menunjukan KTP atau NIK untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dan mumpuni di FKTP.

Sadar dengan manfaat yang dirasakan ketika bergabung dalam kepesertaan JKN. Lastiah juga telah mendaftarkan orang tuanya sebagai peserta JKN sejak tahun 2019 dengan segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau biasa disebut dengan peserta mandiri kelas tiga. Sejak saat itu juga orang tuanya telah berulang kali mengakses layanan kesehatan dengan Program JKN.

 

“Bapak sudah sakit sejak dua tahun yang lalu, awalnya badan bengkak dan setelah mendapat pemeriksaan di rumah sakit ternyata karena pembengkakan jantung. Selama seminggu menjalani rawat inap dan setelah itu dilanjut kontrol sebulan sekali. Enam bulan terakhir ini bapak saya juga terkena permasalahan paru-paru,” tutur Lastiah.

Kondisi kurang baik kembali harus keluarga Lastiah hadapi seperti saat ia kembali menceritakan permasalahan kesehatan lain yang diderita orang tuanya. Satu bulan yang lalu orang tuanya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan operasi karena penyumbatan pembuluh darah pada bagian kaki.

Lastiah menyarankan kepada masyarakat yang masih ragu untuk dapat segera mendaftarkan diri dalam kepesertaan JKN karena manfaatnya yang nyata terasa. Sebagai peserta JKN, ia merasa puas dengan kualitas layanan kesehatan yang selama ini keluarganya terima. Lastiah juga telah secara rutin membayarkan iuran sebagai kewajiban menjadi peserta JKN

“Alhamdulilah setiap bulan pasti bayar iuran tepat waktu. Sekalipun tidak dipakai untuk berobat niat saya untuk membantu yang lain. Kalau sampai terpakai berarti saya yang tertolong karena kebutuhan untuk kesehatan itu sangat penting,” ungkapnya.

Program JKN memberikan kepastian jaminan perlindungan secara finansial dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat Indonesia. Program ini hadir dalam bentuk mekanisme asuransi sosial dengan nilai gotong royong di dalamnya. Bergabung menjadi peserta JKN membuat kita menjadi lebih tenang atas risiko kesehatan yang tidak dapat diprediksi. 

Topik Menarik