Polda Papua Bentuk Tim Khusus Investigasi Teror Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi
JAYAPURA, iNewsSorong.id – Polda Papua bergerak cepat merespons insiden serangan teror bom molotov yang menargetkan Kantor Redaksi Jubi. Dalam upaya memastikan keamanan jurnalis dan lingkungan media di wilayah Papua, Kapolda Papua, Patrige Renwarin, mengumumkan pembentukan tim khusus yang bekerja sama dengan Polresta Jayapura Kota untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
"Kami telah membentuk tim khusus dan saat ini tengah bekerja dengan intensif untuk mengungkap pelaku di balik serangan ini. Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian selama proses penyelidikan berlangsung," ujar Kapolda Patrige dalam konferensi pers di Jayapura, Jumat (18/10/2024).
Tak hanya membentuk tim investigasi, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Papua juga dikerahkan untuk menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi asal dan karakteristik bom molotov yang digunakan dalam serangan tersebut.
Dalam perkembangan penyelidikan, sejumlah saksi telah diperiksa, meskipun Kapolda menyebut bahwa belum ada saksi yang melihat langsung kejadian. "Sampai saat ini, saksi yang diperiksa tidak menyaksikan secara langsung, namun mereka memberikan informasi yang penting bagi kami untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya.
Kejadian teror bom molotov ini terjadi pada Rabu 16 Oktober 2024 dini hari, di mana dua orang tak dikenal terekam CCTV melemparkan benda yang diduga bom molotov ke halaman kantor redaksi Jubi. Akibatnya, dua mobil operasional milik Jubi mengalami kerusakan parah setelah terbakar.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran atas kebebasan pers di Papua, terutama mengingat Jubi dikenal sebagai media yang kerap melaporkan isu-isu sensitif terkait Papua. Kapolda menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan. "Setiap perkembangan penyelidikan akan kami sampaikan secara terbuka. Kami bertekad untuk mengungkap pelaku dan menjamin keamanan di wilayah ini," tegasnya.
Dengan insiden ini, perhatian publik tertuju pada upaya pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas serta perlindungan bagi para jurnalis di Papua.