INTERUPSI: Pengamat Militer Ragukan Efektivitas Pembekalan Menteri Prabowo di Akmil Magelang
JAKARTA, iNews.id - Pengamat militer Al Araf meragukan efektivitas pembekalan menteri Prabowo di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Menurut dia, menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam diri seseorang tidak bisa dilakukan secara instan hanya dalam hitungan hari.
"Kalau memang tujuannya membangun patriotisme, cinta tanah air dan sebagainya, gak bisa membangun aspek kognitif itu dalam tiga atau empat hari, itu suatu yang gak mungkin," ujar Al Araf dalam program iNTERUPSI yang tayang di iNews, Kamis (24/10/2024).
Dia mencontohkan taruna Akmil yang harus menempuh pendidikan selama tiga tahun untuk mematangkan diri. Sehingga dirinya mempertanyakan tujuan agenda tersebut.
Dia menuturkan, jika tujuan pembekalan tersebut memastikan arah pembangunan Indonesia secara strategis, seharusnya kegiatan dilakukan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Menurut dia, Lemhannas lebih cocok karena berstatus sebagai lembaga yang dibentuk untuk mengkaji kebijakan-kebijakan strategis pemerintah.
"Kalau memang tujuannya memastikan arah pembangunan Indonesia ke depan dalam hal yang strategis, salah dan keliru kalau pendidikannya di Akademi Militer, harusnya di Lemhannas," kata Al Araf.
Diketahui, Prabowo mengajak semua menteri Kabinet Merah Putih untuk mengikuti pembekalan di Magelang. Selain pembekalan, Prabowo juga akan memberikan koordinasi kepada para menterinya.
"Saudara-saudara, saya sangat mengutamakan kerja sama sebagai tim. Untuk itu dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara-saudara ke Magelang di mana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan. Kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah di kawasan Akademi Militer," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Pembekalan tersebut, kata Prabowo, akan membawa banyak manfaat bagi para menteri. Prabowo menceritakan lahirnya Republik Indonesia dari proklamasi yang dilakukan di Jakarta, namun ujian sesungguhnya terjadi di daerah-daerah para pejuang merebut kemerdekaan.
"Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangannya Pangeran Diponegoro. Di antara lima gunung itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air," ungkapnya.