Tangani Persoalan Sampah, Pj Wali Kota Bandung Tekankan Ini
BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara menegaskan komitmennya mengurangi sampah di wilayah Kota Bandung.
Koswara mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat mengelola sampah dari di hulu. Hal ini dikarenakan pembuangan ritase sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dikurangi sebagai antisipasi terjadinya overload.
Menurut data per 4 Oktober 2024, timbulan sampah di Kota Bandung mencapai 1.796,51 ton per hari, dengan 993 ton diangkut ke TPA Sarimukti.
Melalui berbagai inisiatif pengelolaan sampah, seperti klasterisasi pengolahan, pembangunan rumah maggot, dan penerapan kebiasaan baru, pemerintah menargetkan akhir November ini bisa berhasil mengurangi ritase pengiriman sampah dari 172 ritase per hari menjadi 140 ritase.
"Pemkot Bandung telah berkomitmen untuk menangani sampah dari hulu sampai hilir. Mulai dari pemilahan sampah di rumah tangga, hingga pengelolaan di TPs. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama," ujar Koswara, Jumat (25/10/2024).
Sebanyak 383 Kawasan Bebas Sampah (KBS) telah terbentuk di Bandung per September 2024, dengan 589 rumah maggot yang tersebar di berbagai kelurahan. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, sekaligus mendorong pengelolaan sampah mandiri di masyarakat.
Selain itu, Koswara menekankan, pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional juga terus dioptimalkan. Dari 37 pasar di Bandung, sekitar 54 ton sampah dihasilkan setiap harinya. Pemkot Bandung berusaha agar 70 persen dari sampah pasar diolah langsung di lokasi, sehingga hanya 30 persen sampah residu yang dikirim ke TPA Sarimukti.
"Pengelolaan sampah di hulu sangat penting, dan kita semua memiliki peran di dalamnya. Ini bukan sekadar tugas pemerintah, tapi memerlukan partisipasi aktif setiap warga untuk menjaga lingkungan kita," tambahnya.
Langkah-langkah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan demikian, upaya bersama ini diharapkan mampu mengurangi beban TPA dan memperkuat budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Bandung. (*)