Produktivitas Petani Jamur Tiram Banyuwangi Meningkat, Begini Inovasi Keren Poliwangi

Produktivitas Petani Jamur Tiram Banyuwangi Meningkat, Begini Inovasi Keren Poliwangi

Terkini | surabaya.inews.id | Minggu, 27 Oktober 2024 - 12:50
share

BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) telah menghadirkan terobosan inovatif untuk mendukung para petani jamur tiram di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan mengembangkan mesin press baglog otomatis, Poliwangi berkolaborasi dengan UMKM Jamur Tiram Bachtiar Karya Succesindo di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi jamur tiram.

Inovasi yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi KemendikbudRistek pada tahun anggaran 2024 ini menjadi langkah nyata dari Poliwangi untuk mendukung kemajuan UMKM lokal.

Ketua tim pengabdian, Mega Lazuardi Umar, dari Jurusan Teknik Mesin Poliwangi, menjelaskan bahwa teknologi mesin ini mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat dari metode manual.

"Sebelumnya, mitra kami hanya mampu memproduksi 150 baglog per hari secara manual," ungkap Mega.

"Dengan mesin otomatis ini, dalam waktu 20 detik, satu baglog dapat tercipta, sehingga dalam 8 jam produksi bisa mencapai 1.400 baglog." ujarnya.

Dalam rangkaian acara serah terima mesin, Poliwangi juga mengadakan pelatihan mengenai budidaya jamur tiram yang disampaikan oleh dosen pertanian Aldy Bahaduri Indraloka.

Selain itu, para petani juga mendapatkan pengetahuan mengenai manajemen usaha yang berkelanjutan, yang diharapkan bisa membantu mereka dalam mengelola bisnis secara lebih profesional.

Anggota tim, Fitriana dari Universitas Muhammadiyah Jember, menambahkan bahwa teknologi ini juga memastikan kualitas setiap baglog yang dihasilkan tetap konsisten.

"Dengan alat manual, kepadatan baglog tergantung pada kekuatan operator, namun dengan mesin otomatis, berat setiap baglog stabil pada kisaran 1,35-1,40 kilogram." paparnya.

Edy, pemilik UMKM Jamur Tiram, menyambut baik teknologi baru ini. "Kami sangat bersyukur dan banyak belajar dari program ini. Tidak hanya produksi yang meningkat, tetapi mitra UMKM lain di desa kami juga bisa ikut belajar," kata Edy.

Ia berharap teknologi ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga lebih banyak UMKM dapat mengadopsi metode modern ini dan meningkatkan hasil produksi mereka.

Sementara itu, Sukarni, pemilik UMKM lain yang turut hadir dalam pelatihan, berharap program ini dapat terus berkelanjutan. "Ilmu dan bantuan hibah ini sangat berarti bagi kami. Semoga program seperti ini dapat terus berlanjut," ujarnya dengan penuh semangat.

Dengan inovasi dari Poliwangi ini, para petani jamur tiram di Banyuwangi kini memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha mereka dan memperkuat ekonomi lokal.

Topik Menarik