Realita di Balik Profesi Pramugari, Sulit Cari Waktu Makan hingga Dapat Kantong Muntah Penumpang
Kehidupan pramugari sering kali dianggap sebagai pekerjaan impian. Dengan seragam yang elegan, kesempatan bepergian ke berbagai belahan dunia, serta pengalaman bangun di destinasi eksotis, namun kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan.
Miva, seorang pramugari maskapai TUI, menggunakan media sosial TikTok dengan nama @mrsmiva untuk memberikan gambaran jujur tentang kehidupan di atas ketinggian 35.000 kaki. Lewat video-video informatif dan menghibur, Miva membuka mata publik tentang tantangan yang sering kali tidak terlihat dalam pekerjaan ini.
Salah satu video viral Miva menyoroti pengalaman yang mungkin tidak diketahui banyak orang, betapa sulitnya pramugari menikmati waktu istirahat di tengah penerbangan.
Melansir dari express, Senin (28/10/2024), Miva membagikan momen saat dirinya mencoba menyempatkan makan, namun terganggu oleh seorang penumpang yang menanyakan lokasi toilet. Karena mulutnya penuh makanan, Miva hanya bisa menunjuk dan mengangguk untuk menjawab, menggambarkan interaksi canggung yang sering kali menjadi bagian dari pekerjaan.
Video tersebut mendapat lebih dari 32.000 suka dan banyak komentar dari warganet, termasuk rekan-rekannya sesama pramugari. Salah satu pengguna berkomentar “Favorit saya adalah ketika penumpang memberikan sampah, saat saya sedang makan.”
Pengguna lain menambahkan “Atau saat mereka mendekat dan bilang, ‘Hmm, baunya enak,’ sambil menatap makanan kita.”
Pengalaman lucu lainnya datang dari pramugari yang menceritakan bagaimana ada penumpang yang ingin mengobrol selama 20 menit di tengah istirahatnya. Ada juga kisah ekstrem ketika seseorang menyerahkan kantong muntah saat pramugari sedang makan.
Kehidupan pramugari memang tidak selalu mengikuti jadwal yang pasti. Berapa lama mereka bisa beristirahat bergantung pada durasi penerbangan dan kebijakan maskapai. Untuk penerbangan jarak pendek, biasanya jadwal lebih terstruktur.
Banyak pramugari bekerja dengan sistem pairing, di mana mereka dipasangkan untuk melayani serangkaian penerbangan pergi-pulang yang bisa berlangsung dari satu hingga lima hari. Pekerjaan ini juga melibatkan shift malam, penerbangan pagi yang sangat awal, dan tugas di akhir pekan, membuat ritme hidup mereka cukup dinamis dan menantang.