Cinta Sejati Menyatukan Dua Hati Pemulung, Menikah di Usia Senja Simbol Kesetaraan dan Kemanusiaan
BEKASI, iNewsBekasi.id - Rasmin (44) dan Saminem (67), dua insan yang hidupnya penuh perjuangan sebagai pemulung, akhirnya mengikat janji suci pernikahan. Pernikahan mereka yang mengharukan menjadi bukti bahwa cinta sejati dapat tumbuh di mana saja, bahkan di tengah keterbatasan.
Rasmin, seorang pendatang dari Cirebon, dan Saminem, dari Pangandaran, kini resmi menjadi suami istri. Ketua Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Eddie Karsito, menyatakan bahwa menikah adalah jalan terbaik untuk menjaga kehormatan.
Menurut Eddie, pernikahan juga berfungsi sebagai benteng perlindungan dari perbuatan yang tidak baik dan menjaga martabat manusia.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan yayasan adalah mencegah terjadinya tindakan asusila, terutama pada para perempuan pemulung yang rentan menjadi korban.
Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan telah membina ratusan pemulung, termasuk janda-janda lanjut usia, bahkan ada yang berusia 97 tahun. Selain itu, yayasan ini juga memberikan bantuan kepada kaum dhuafa di dua rumah singgah, Bekasi dan Bandung.