Jagoan PKS Tumbang di Depok versi Quick Count, Kekuasan 20 Tahun Berakhir?
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dalam hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Kota Depok yang dilakukan Voxpol Center. Berdasarkan data masuk 100, duet Supian-Chandra meraih 53,19 suara, unggul atas rivalnya, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq yang memperoleh 46,81.
Perolehan itu cukup mengejutkan mengingat Imam-Ririn diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan 'penguasa' Kota Depok sejak 2005 silam. Dalam Pilkada Kota Depok kali ini, PKS berkoalisi dengan Partai Golkar. Sementara Supian-Chandra diusung oleh 12 partai politik, antara lain Partai Gerindra, PDIP, PKB, PAN, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo, PPP, Partai Nasdem, dan lainnya.
Jika hasil perhitungan KPU sesuai dengan hasil quick count tersebut, maka Supian-Chandra adalah pemenang Pilkada Kota Depok. Hasil itu juga menandai berakhirnya 'kekuasaan ' PKS di Depok.
Dalam catatan, PKS menguasai Depok sejak Pilkada 2005. Jagoan PKS, Nur Mahmudi Ismail yang berpasangan engan Yuyun Wirasaputra memenangkan pemilihan dengan 43,9 suara. Nur Mahmudi-Yuyun mengalahkan pasangan Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad dari Partai Golkar yang memperoleh 38,9.
Pada Pilkada 2010, PKS mengajukan Kembali Nur Mahmudi yang berpasangan gan Mohammad Idris. Duet ini meraih 61 suara mengalahkan kandidat lainnya, yakni Badrul yang meraih 26,31 dan Yuyun yang mendapatkan 22.
PKS kembali memenangkan Pilkada 2015. Kali ini mengusung Mohammad Idris yang berpasangan dengan politikus Partai Gerindra Pradi Supriatna. Pasangan yang diusung PKS, Gerindra, PBB, dan Partai Demokrat itu meraih 61,9 mengalahkan Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi yang diusung PDIP, Partai Golkar, PAN, PPP, PKB, dan Partai Nasdem. Dimas-Babai hanya mendapatkan 38 suara.
Pada Pilkada 2020, PKS kembali mengusung Mohammad Idris. PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PPP mengajukan pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Sebagai rivalnya adalah Pradi Supriatna-Afifah Alia yang diusung PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKB, dan PSI. Hasilnya, Mohammad Idris-Imam Budi meraih 55,5, sementara Pradi-Afifah meraih 44,4.
Siap Berikan yang Terbaik
Sementara itu, Supian mengatakan, dirinya dan Chandra memang bukan yang terbaik, tapi siap memberikan yang terbaik buat kemajuan dan perubahan Kota Depok. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama sama membangun Kota Depok."Kami memang bukan yang terbaik, tapi sekali lagi saya dengan Pak Chandra akan memberikan yang terbaik buat Kota Depok. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, jajaran partai, warga Depok yok sama sama bangun Kota Depok karena kita mencintainya," ujar Supian di rumah pemenangannya kawasan Cilodong, Depok, Kamis (28/11/2024) dini hari.
"Yok sama sama bangun Kota Depok agar menjadi bagian untuk menjadikan generasi hebat buat Kota Depok," tambahnya.
Supian juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat Kota Depok yang telah memberikan amanah menjadi pemimpin di kota 'belimbing' itu.
"Malam hari ini saya dengan Pak Chandra pertama terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan buat saya dan Pak Chandra untuk melayani warga Depok. Untuk bisa merangkul seluruh warga Depok untuk bisa memberikan perhatian pada seluruh warga Depok. Untuk bisa menjadi bagian keluarga warga Depok," ujarnya.
Sekedar informasi, calon nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang diusung PKS dan Golkar hanya meraih suara 46,81 dalam kontestasi tersebut berdasarkan hasil hitung cepat.