Kabur dari Suriah, Pesawat yang Ditumpangi Presiden Bashar Al Assad Hilang dari Radar

Kabur dari Suriah, Pesawat yang Ditumpangi Presiden Bashar Al Assad Hilang dari Radar

Terkini | inews | Minggu, 8 Desember 2024 - 15:41
share

BEIRUT, iNews.id - Presiden Suriah Bashar Al Assad kabur meninggalkan Damaskus dengan menumpangi pesawat setelah kelompok bersenjata Suriah merebut ibu kota dalam penyerbuan tanpa perlawanan, Minggu (8/12/2024). Pasukan pemberontak menguasai jantung kota Damaskus tanpa tanda-tanda pengerahan militer.

Melansir Reuters, sebuah pesawat Syrian Air dikabarkan lepas landas dari bandara Damaskus di saat ibu kota dilaporkan telah direbut oleh pemberontak, menurut data dari situs Flightradar.

Pesawat itu awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad, tetapi kemudian tiba-tiba berbalik arah dan terbang ke arah yang berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari peta.

Dua sumber Suriah terdapat kemungkinan bahwa Assad mungkin telah tewas dalam kecelakaan pesawat karena masih menjadi misteri mengapa pesawat itu tiba-tiba berbalik arah dan menghilang dari peta menurut data dari situs Flightradar.

"Pesawat itu menghilang dari radar, mungkin transpondernya dimatikan, tetapi saya yakin kemungkinan yang lebih besar adalah pesawat itu ditembak jatuh," ucap seorang sumber Suriah tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Saat warga Suriah mengungkapkan kegembiraannya, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan negara itu seharusnya menyelenggarakan pemilu yang bebas, sehingga warga Suriah dapat memilih siapa yang mereka inginkan.

Namun, hal itu memerlukan waktu transisi di negara dengan berbagai kepentingan yang saling bersaing, mulai dari kelompok Islamis hingga kelompok yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Turki.

Jalali juga mengatakan bahwa dia telah menghubungi komandan pemberontak Abu Mohammed al-Golani untuk membahas pengelolaan periode transisi saat ini. Ini menandai perkembangan penting dalam upaya untuk membentuk masa depan politik Suriah.

Kantor berita negara itu melaporkan bahwa Yordania menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan Suriah.

Menurut laporan Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan timnya memantau peristiwa luar biasa di Suriah dan berhubungan dengan mitra regional. 

Perang saudara Suriah, yang meletus pada tahun 2011 sebagai pemberontakan terhadap pemerintahan Assad, menyeret kekuatan luar yang besar dan menciptakan ruang bagi militan jihad untuk merencanakan serangan di seluruh dunia. Kejadian ini menciptakan jutaan pengungsi ke negara-negara tetangga.

Israel, yang telah sangat melemahkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan Hamas di Gaza, kemungkinan akan merayakan jatuhnya Assad, salah satu sekutu regional utama Iran. Namun, prospek kelompok Islamis yang memerintah Suriah kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran.

Ribuan penduduk Homs turun ke jalan setelah tentara mundur dari pusat kota, menari dan meneriakkan "Assad telah pergi, Homs bebas" dan "Hidup Suriah dan hancurkan Bashar al-Assad".

Pemberontak melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan, dan para pemuda merobek poster presiden Suriah, yang kendali teritorialnya telah runtuh dalam penarikan mundur militer yang memusingkan selama seminggu.

Jatuhnya Homs memberi pemberontak kendali atas jantung strategis Suriah dan persimpangan jalan raya utama, memisahkan Damaskus dari wilayah pesisir yang merupakan benteng sekte Alawite Assad dan tempat sekutu Rusia-nya memiliki pangkalan angkatan laut dan pangkalan udara.

Topik Menarik