Pemerintah Didorong Genjot Potensi Besar Daerah dengan Kebijakan Strategis
JAKARTA Pemerintah didorong untuk membuat kebijakan strategis dalam menggenjot potensi daerah. Salah satu yang menjadi perhatian mengenai persoalan tenaga kerja .
Direktur Politeknik Negeri Medan, Idham Kamil menyoroti potensi yang ada di Sumatera Utara. Pihaknya, melihat sektor yang menjadi unggulan yakni perkebunan kelapa sawit. Namun, perlu ada kerja sama industri dan pemerintah membuat kebijakan strategis guna mengatasi permasalahan ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja.
Sebab itu, ia menilai pendidikan vokasi di Sumatera Utara akan menyesuaikan dengan kebutuhan industritersebut. Hanya melalui kolaborasi yang solid, kita dapat memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri di masa depan. ujar Idham dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (8/12/2024).
Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Terpumpun Kemitraan Daerah bertema Kebijakan Lintas Sektor tentang Pengembangan dan Peningkatan Peran Satuan Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Daerah Sumatera Utara di Medan, Jumat 6 Desember 2024. Kegiatan ini sekaligus menjadi forum strategis untuk membahas kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, satuan pendidikan vokasi dan media.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang). Sumatera Utara, Alfi Syahriza mengatakan, bahwa perannya sebagai fasilitator untuk menjembatani kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi. Diakuinya, kolaborasi yang efektif antara sektor pendidikan dan dunia industri hanya dapat tercapai jika difasilitasi kebijakan yang mendukung serta komunikasi intensif.
Beberapa poin utama yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan pendidikan vokasi, salah satunya adalah Pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan industri, katanya.
Ia menyarankan pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar institusi pendidikan vokasi meminta masukan langsung dari sektor industri untuk mengembangkan kurikulumnya. Dengan cara ini, praktik pendidikan dapat berjalan lebih maksimal dan menghasilkan lulusan yang benar-benar siap kerja, imbuhnya.
Ditambahkan, Ispan F Fachruddin, WKU Koordinator VI Bidang Ristek dan Pengembangan SDM Kamar Dagang Indsutri (Kadin) Sumut, dalam pengembangan kurikulum memang penting adanya masukan dari sektor industri. Pihaknya menyerukan, pendidikan vokasi terus berkolaborasi dengan industri untuk memastikan keselarasan antara pembelajaran dan kebutuhan tenaga kerja.
Kami mendukung langkah pendidikan vokasi untuk lebih banyak berinteraksi dengan industri. Masukan langsung dari pelaku industri sangat penting dalam pengembangan kurikulum sehingga materi yang diajarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga ada penyerahan policy paper secara simbolis kepada perwakilan dari sektor pemerintahan, dunia usaha, dan media. Setidaknya dokumen tersebut menjadi hasil konkret dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diinisiasi sejak 2020 oleh Direktorat Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.