Jika Jakarta Banjir, ASN Boleh <i>Work From Home</i>

Jika Jakarta Banjir, ASN Boleh Work From Home

Terkini | okezone | Selasa, 10 Desember 2024 - 13:48
share

JAKARTA - Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mempertimbangkan untuk menerapkan Work From Home (WFH) bagi pegawai pemerintah dan penyesuaian kegiatan belajar mengajar dari rumah jika banjir melanda Jakarta pada saat weekdays atau hari kerja.

“Andai kata memang banjirnya misalnya terjadi banjir terjadi di hari weekdays, kami juga mungkin akan mempertimbangkan, mengeluarkan atau menerbitkan kebijakan work from home khususnya bagi anak sekolah ataupun bagi lingkungan ASN di DKI Jakarta syukur-syukur juga bisa di Kementerian Lembaga, karena banjir di weekdays resikonya dampaknya berbeda dengan banjir di saat weekend,” ujar Teguh di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa Pemprov Jakarta telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan. Bahkan, dalam satu hari telah dilakukan OMC sebanyak 4 sorti penerbangan. “Untuk yang sudah dilaksanakan selama tiga hari itu rata-rata satu hari adalah sekitar 4 sorti dengan melibatkan satu harinya kurang lebih 37 orang.”

“Setiap sorti itu kita bisa menyemai kurang lebih 800 kg per-sortinya artinya satu hari kurang lebih sekitar 3.200 dengan menggunakan satu pesawat karena kemarin makanya ini masih terbatas. Pesawatnya adalah jenisnya pesawat Britten Norman BN-2T PK-WMN dengan pusatnya ada di Curug dengan biaya masih dengan anggaran rutin dari BPPD,” tuturnya.

Teguh mengatakan membutuhkan bantuan lembaga lain khususnya untuk modifikasi cuaca. Pasalnya, dalam operasi modifikasi cuaca membutuhkan dana yang besar dimana Pemprov Jakarta menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT). 

“Kami tentu saja sangat membutuhkan lembaga yang lain, khususnya BNPB untuk sama-sama melakukan rekayasa cuaca tahap berikutnya. Kalau memang dari dana BPPD yang kami siapkan kurang lebih 4,3 miliar itu habis kami sudah siap dengan menggunakan dana BTT, lagi karena dana BTT maka kami harus mengeluarkan status kondisi darurat dan nanti kami juga pastinya koordinasi dengan BNPB,” tambahnya.

“Kami siap untuk melakukannya dan sampai dengan akhir tahun. kemudian pada untuk tahun 2025 kami juga sudah antisipasi masuk pada era RAPBD tahun 2025. Artinya insya Allah siap dan kami juga mengimbau kepada masyarakat, apabila nanti terjadi banjir, kami sudah sosialisasi, edukasi dan bisa advokasi dini dan juga mohon bantuan ke lembaga,” pungkasnya.

Topik Menarik