Terowongan Silaturahmi, Bendum DMI Serian Wijatno: Insya Allah jadi Ikon Dunia

Terowongan Silaturahmi, Bendum DMI Serian Wijatno: Insya Allah jadi Ikon Dunia

Terkini | tangsel.inews.id | Minggu, 15 Desember 2024 - 17:00
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id- Terowongan 'Silaturahmi' yang menghubungkan halaman Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (12/12) diprediksi Bendaha Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr. H. Serian Wijatno akan mendunia.

"Karena sebelum diresmikan saja terowongan ini sudah dikunjungi oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat melawat ke Indonesia awal September lalu. Paus kan mengungkapkan kekagumannya pada ide terowongan ini. Bahkan dalam pidatonya, Paus berharap terowongan itu bisa menjadi tempat berdialog dan berjumpa dengan semangat kerukunan dan persahabatan. Saya kira pesan itu akan tersebar luas di dunia," ujar Serian Wijatno yang juga Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ini.

Serian juga menilai terowongan silaturahmi  merupakan langkah indah dalam meningkatkan toleransi umat beragama dalam satu balutan karya arsitektur yang ikonik. 

 "Saya istilahkan sebagai langkah indah karena ini merupakan ajakan toleransi yang dikemas dengan arsitektur pembangunan sebuah terowongan yang ikonik dan indah sehingga dapat memikat semua orang yang cinta toleransi untuk berkunjung menikmati keindahan bangunannya dan keindahan semangat toleransi di dalamnya,"
ucapnya.

 

Sebagai, ikon dari kerukunan antarumat beragama yang ada di Indonesia, kata Serian terowongan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi rumah-rumah ibadah lainnya untuk menciptakan bangunan-bangunan yang memiliki semangat menjaga dan merawat  keberagaman. 

Serian yang  juga Bendahara Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), mengamini pernyataan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal bahwa   terowongan silaturahmi ini dirancang tidak hanya sebagai jalur penghubung, tetapi juga sebagai ruang untuk interaksi lintas agama.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengakses kedua rumah ibadah, baik untuk kegiatan ibadah maupun wisata religi.

"Tentu alangkah indahnya jika nanti semua masyarakat bisa mengakses terowongan itu," pungkas Serian tentang 
terowongan yang dibangun dengan panjang 34 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 8 meter, dengan anggaran sebesar Rp39 miliar itu. 

Topik Menarik