UNDIP Mulai Kukuhkan 36 Guru Besar, Dimulai 5 Profesor, Berikut Daftarnya
SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID – Universitas Diponegoro (UNDIP) hari ini memulai rangkaian pengukuhan 36 Guru Besar yang akan berlangsung hingga awal Februari. Pada hari pertama, UNDIP mengukuhkan lima Guru Besar yang memaparkan hasil-hasil penelitian mereka yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat. Pengukuhan ini menambah jumlah Guru Besar aktif di UNDIP menjadi 262 orang, yang terdiri dari 233 Guru Besar Tetap dan 129 Guru Besar Tidak Tetap.
Acara tersebut diawali oleh Ketua Senat Akademik UNDIP, Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., I.P.U., yang menjelaskan bahwa pengangkatan Guru Besar tidak hanya mengakui kemampuan ilmiah, tetapi juga menuntut tanggung jawab untuk menyebarluaskan ilmu demi kemaslahatan masyarakat dan kejayaan negara. "Ini adalah indikasi meningkatnya kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujarnya.
Berikut adalah para Guru Besar yang dikukuhkan beserta topik orasi ilmiah yang mereka presentasikan:
1. Prof. Dr. Drs. Tarno, M.Si. – Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
Prof. Tarno memaparkan orasi ilmiah bertajuk “Penerapan Model Runtun Waktu Berbasis Komputasi Lunak untuk Prediksi Produksi Pertanian”. Penelitiannya menggunakan model statistik berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk memprediksi hasil produksi pertanian, membantu pengambilan keputusan di sektor pertanian.
2. Prof. Drs. Pratama Jujur Wibawa, M.Si., Ph.D. – Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
Dengan keahlian dalam Kimia Material Karbon, Prof. Pratama memaparkan temuan tentang “Remediasi Tanah Tandus Menjadi Subur Menggunakan Karbon Aktif Mikropartikel untuk Pertanian Padi”. Teknologi berbasis biochar ini berpotensi mengubah tanah tandus menjadi subur, membuka peluang bercocok tanam padi di wilayah kering.
3. Prof. Dr. Drs. Rukun Santoso, M.Si. – Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
Dengan kepakaran dalam Ilmu Komputasi Statistika, Prof. Rukun membahas “Peran Komputasi Statistika pada Pemodelan Data Disruptif”. Pendekatan wavelet dan machine learning dipaparkan sebagai metode optimal untuk menganalisis big data yang kompleks.
4. Prof. Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D. – Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
Prof. Yayuk, yang merupakan salah satu professor termuda, mengangkat tema “Pemanfaatan Fotokatalis Bismut Oksida sebagai Inovasi Pengolahan Limbah Cair Zat Warna Sintesis”. Temuannya menawarkan solusi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah industri tekstil.
5. Prof. Dr. Dra. Kismartini, M.Si. – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Prof. Kismartini membahas “Model Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Kebijakan Pesisir Berkelanjutan”. Model ini mengusulkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media dalam menciptakan kebijakan pesisir yang inklusif dan berkelanjutan.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa pengukuhan Guru Besar ini merupakan momentum penting bagi UNDIP dalam memperkuat posisi sebagai universitas unggul. “Kami berharap para Guru Besar yang dikukuhkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi institusi dan menjadikan UNDIP semakin bermartabat dan bermanfaat,” ungkapnya.
Gibran Tinjau SPAM Regional Jatiluhur I, Tekankan Pentingnya Air Bersih untuk Atasi Stunting
Guru Besar diharapkan menjadi cendekiawan yang tidak hanya pintar dalam bidang akademik, tetapi juga bisa mencari solusi untuk tantangan yang dihadapi masyarakat. Rektor juga berharap pengukuhan ini menjadi ajang untuk memantaskan diri dalam pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta kebijakan hidup yang baik.