Alasan Dedi Mulyadi Menangis saat Lihat Pohon di Puncak Bogor Dibabat Habis

Alasan Dedi Mulyadi Menangis saat Lihat Pohon di Puncak Bogor Dibabat Habis

Terkini | inews | Jum'at, 7 Maret 2025 - 13:36
share

BEKASI, iNews.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara soal video viralnya yang menangis melihat pohon di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dibabat habis. Dia mengaku sedih karena gunung yang seharusnya dihormati justru dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab.

"Karena bagi orang Sunda dan orang Jawa, gunung itu sesuatu yang sakral, gunung itu sesuatu yang dihormati," kata Dedi di Kantor Pemkot Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025).

Dia menegaskan, gunung merupakan sumber dari kehidupan manusia. Dalam kesempatan itu, dia pun mengaitkan gunung dengan kepercayaan orang Sunda dan Jawa, yakni tumpengan.

Menurut dia, nasi tumpeng dilengkapi dengan banyak lauk. Penganan itu pun dianalogikan sebagai sumber kehidupan.

"Makanya lambang orang Sunda dan orang Jawa itu sama, lambang ritualitasnya itu tumpeng. Tumpeng itu mancit ke atas, mata ke atas, satu itu tunggal, kemudian ke bawahnya banyak makanan," tuturnya.

Maka sebagai orang yang menghormati gunung, dia sedih melihat perusakan dilakukan demi kepentingan yang merugikan banyak orang.

"Sehingga ketika gunung itu, orang seenaknya, demi kepentingan komersial membelah hutannya, hanya untuk kesenangan-kesenangan dan duit, saya nangis. Kenapa? Bagi saya, sebagai orang Sunda, saya merasa martabat saya direndahkan," tutur dia.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menangis melihat alih fungsi lahan yang terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Kamis (6/3/2025). Momen itu terjadi usai penyegelan salah satu bangunan objek wisata di Puncak.

Diketahui, empat bangunan di Puncak disegel karena diduga menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Awalnya, Dedi yang mengenakan ikat kepala dan pakaian putih bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan lainnya menyegel bangunan lokasi wisata tersebut.

Usai menyegel, Dedi masuk ke dalam lokasi wisata yang masih dalam proses pembangunan tersebut. Dedi bertanya apakah izin bangunan ini bisa dicabut.

"Kita pendalaman Pak, kita akan proses sesuai atau tidak. Tata ruangnya boleh atau tidak," jawab Dirjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani.

Lalu, Dedi menatap ke arah pepohonan di area pegunungan yang sudah ditebang. Tangan kanannya bersandar di pagar dan kepalanya tertunduk sambil menangis.

Topik Menarik